Kamis, 02 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Minggu, 03 Januari 2021 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penurunan statistik dalam jumlah sperma rata-rata pria di seluruh dunia.

"Kriteria kenormalannya menjadi jumlah sperma 15 juta per milimeter. Ini turun secara global dari hitungan normal sebelumnya 20 juta per milimeter pada 1999," ujar Ronny Tan, konsultan urologi dan andrologi dari Advanced Urology Associates.

Menurut Janice Tung, konsultan kebidanan dan ginekolog di Thomson Fertility Centre, hal ini membuat pria memiliki peluang kecil dalam membuat pasangannya hamil.

Ada banyak faktor yang membuat kualitas sperma menurun, salah satunya pakaian yang dikenakan.

Sperma (Freepik)

Celana jenis boxer lebih baik daripada celana dalam biasa

Melansir Channel News Asia, secara ilmiah celana jenis boxer memang lebih ramah sperma dibanding celana dalam biasa.

Sebab, celana dalam biasa dapat menekan testis dan meningkatkan suhunya, berbeda dengan celana jenis boxer.

"(Celana boxer) memungkinkan testis menjadi sekitar dua derajat Celcius lebih rendah dari suhu inti tubuh (rata-rata pada 36,9 derajat Celcius), yang akan meningkatkan produksi sperma serta memengaruhi kesehatan sperma," jelas Tan.

Untuk alasan yang sama, celana olahraga yang ketat, jins ketat, dan celana yang pas di tubuh juga tidak bagus untuk kesehatan sperma.

"Temperatur yang meningkat telah terbukti menyebabkan tertahannya produksi sperma, stres oksidatif, dan kerusakan DNA pada sperma," kata Tung.

Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Human Reproduction dan dilakukan terhadap 600 pria menunjukkan memakai celana boxer membuat pria memiliki jumlah sperma yang lebih banyak.

BACA SELANJUTNYA

Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?