Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Senin, 30 November 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Seorang pria tetiba bangun atau hidup lagi sambil berteriak saat staf kamar mayat melakukan insisi atau penyayatan kulit di bagian kaki untuk pembalsaman. Padahal, pria ini sudah divonis meninggal empat jam sebelumnya.

Peter Kigen bangun kembali saat sudah di kamar mayat di salah satu rumah sakit di Kenya., menurut laporan The Sun.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, lelaki 32 tahun dari Desa Kibwastuiyo di Bureti itu pingsan di rumahnya akibat penyakit perut kronis, pada Selasa (24/11/2020) sore.

Saudara lelaki Kigen, Kevin Kipkurui, mengaku seorang perawat mengatakan kepadanya bahwa Kigen sudah meninggal jauh sebelum tiba di Rumah Sakit Kapkatet.

Peter Kigen setelah bangun dari kematian (YouTube/The Sun)

"Perawat itu kemudian memberiku dokumen untuk dibawa ke petugas kamar mayat sebelum jenazah Kigen dipindahkan ke kamar mayat," tutur Kipkurui.

Tetapi empat jam kemudian, ketika staf kamar mayat bersiap untuk mengeringkan darah dari tubuh Kigen, dan mulai proses pembalsaman, mereka mendapat laporan pasiennya masih hidup.

Paman Kigen, Denis Langat, mengklaim keponakannya itu sadar kembali dan meratap kesakitan setelah staf kamar mayat membuat sayatan di kakinya untuk memulai proses pembalsaman.

"Pemeriksa mayat memanggilku dan kami melihatnya bergerak. Kami terkejut, Kami tidak dapat memahami bagaimana mereka memindahkan seseorang yang masih hidup ke kamar mayat," sambungnya.

Tetapi pengawas medis rumah sakit, Gilbert Cheruiyot, mengklaim kerabat Kigen tidak menunggu sertifikasi kematian dan berasumsi dia sudah meninggal.

"Mereka memindahkannya ke kamar mayat, sendiri," ungkap dia.

Cheruiyot mengatakan bahwa saat Kigen dibawa ke rumah sakit, dokter sedang menangani pasien yang sakit kritis.

"Mereka meminta kerabat Kigen untuk memberi mereka waktu, tetapi mereka menuduh para dokter menghabiskan terlalu banyak waktu dan memutuskan untuk membawanya ke kamar mayat," tutur Cheruiyot.

"Sebelum jenazah dipindahkan kamar jenazah, harus ada surat keterangan dari dokter," sambungnya.

Cheruiyot mengatakan Kigen beruntung karena petugas kamar mayat telah memenuhi syarat, yakni memeriksa kondisinya sebelum melakukan tindakan.

BACA SELANJUTNYA

Ternyata Begini Proses Berhentinya Otak Ketika Seseorang Meninggal Dunia