Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Kamis, 26 November 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Satu narapidana pria dilarikan ke UGD Rumah Sakit Santa Maria Nuova di Florence, Italia, setelah mengeluh sakit perut. Setelah diperiksa selama dua jam, ternyata dia baru saja menelan baterai AA.

Awalnya dokter menduga sang pria 26 tahun tersebut mengalami serangan jantung, meski pasien tidak mengalami gejala lain seperti sesak napas.

Pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, dan satu-satunya faktor risiko penyakit jantungnya adalah kebiasaan merokoknya.

Selain itu, kadar troponin jantungnya, protein otot jantung yang dilepaskan ke dalam darah selama serangan jantung, juga normal.

Setelah menjalani X-ray, dokter menemukan adanya baterai di tubuh pasien. Ternyata alat elektrokardiogram (EKG), yang sebelumnya digunakan untuk memeriksa jantung pasien, menunjukkan hasil salah akibat baterai di tubuh pasien.

Ilustrasi baterai [Shutterstock]

Setelah dokter mengeluarkan baterai, EKG kembali normal, lapor Live Science.

"Jika seseorang menelan satu baterai atau beberapa baterai, EKG dapat meniru perubahan yang sama seperti pada infark miokard, atau serangan jantung akut," jelas Guy L. Mintz, direktur kesehatan kardiovaskular dan lipidologi di Sandra Atlas Bass, Northwell Health, yang menangani pasien.

Pada pasien ini, EKG menunjukkan tanda serangan jantung yang dikenal sebagai 'elevasi segmen-ST'. Artinya, segmen tertentu di EKG yang biasanya datar malah meningkat.

Bagaimana mengonsumsi baterai bisa meniru hasil serangan jantung pada EKG?

Laporan yang terbit pada Senin (23/11/2020) di jurnal Annals of Internal Medicine ini menjelaskan bahwa baterai yang berkontak dengan asam lambung dapat menghasilkan arus listrik yang mengalir ke jantung dan memengaruhi EKG.

Meski pasien ini tidak benar-benar mengalami serangan jantung, menelan baterai masih mungkin dapat melukai jantung.

"Efek listrik yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada jantung. Menelan baterai berbahaya karena kerusakan dapat menyebabkan kebocoran bahan kimia atau bahkan gangguan usus," tambah Mintz.

Untungnya dalam kasus ini, sang pria tidak mengalami komplikasi apa pun akibat baterai di tubuhnya.

BACA SELANJUTNYA

Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?