Jum'at, 19 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 15 Oktober 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Virus corona Covid-19 memengaruhi tubuh setiap manusia dengan cara berbeda. Baru-baru ini, seorang pria 45 tahun justru menjadi tuli permanen setelah terinfeksi virus corona Covid-19.

Kasus tuli akibat virus corona ini pertama kali ditemukan di Inggris. Para ahli mengatakan kehilangan pendengaran secara mendadak dan permanen ini terkait dengan infeksi virus corona Covid-19.

Kasus di Inggris ini muncul setelah para ahli di University of Manchester mengatakan orang-orang yang sudah sembuh dari virus corona telah mengalami penurunan pendengaran serta tinnitus.

Studi yang didukung oleh NIHR Manchester Biomedical Research Center (BRC) ini mensurvei 121 orang dewasa yang dirawat di Rumah Sakit Wythenshawe.

Semua peserta diinterogasi melalui telepon selama 8 minggu setelah keluar dari rumah sakit. Saat ditanya mengenai kemungkinan mereka mengalami perubahan pada pendengaran atau tidak.

Ilustrasi pasien virus corona (Unsplash)

Hasilnya, 13,2 persen peserta mengaku pendengarannya menjadi lebih buruk. Kini, sebuah penelitian dalam British Medical Journal (BMJ) telah mengungkapkan cara seorang pria yang bugar dan sehat kehilangan pendengarannya setelah tertular virus corona.

Satu-satunya kondisi kesehatan yang pernah dimiliki pria itu adalah asma. Lalu, pria itu dirujuk ke bagian telinga dan hidung di rumah sakit.

Setelah itu, pria Inggris itu mendadak kehilangan pendengaran di satu bagian telinga setelah menjalani rawat inap akibat virus corona Covid-19.

Pria itu telah menderita gejala virus corona Covid-19 selama 10 hari dan sempat dipindahkan ke perawatan intensif karena kesulitan bernapas.

Saat dipindahkan ke perawatan intensif, pria itu dibantu alat medis ventilator selaam 30 hari. Akibatnya, ia mengalami komplikasi lain yang kemungkinan perlu diobati dengan remdesivir, steroid intravena dan transfusi darah setelah itu ia mulai membaik.

Seminggu setelah keluar dari perawatan intensif, telinga bagian kirinya pun berdenging. Tak lama, ia pun kehilangan pendengarannya di telinga kiri.

Para ahli lantas memeriksa saluran telinganya untuk mencari adanya penyumbatan atau peradangan. Tapi, hasil tes lebih lanjut menunjukkan ia telah kehilangan pendengaran di telinga kirinya.

Kemudian, dokter merawatnya dengan memberinya tablet steroid dan suntikan yang membantu memulihkan sebagian pendengarannya.

Namun, dokter sempat mengujinya untuk mendeteksi masalah rheumatoid arthritis, HIV dan flu yang semua hasilnya negatif.

"Kehilangan pendengaran dan tinitus adalah gejala yang terlihat pada pasien virus corona Covid-19 dan influenza," jelas para peneliti dikutip dari The Sun.

Dokter menjelaskan bahwa respons peradangan dari virus corona Covid-19 berkaitan dengan gangguan pendengaran. Karena itu, semua orang perlu mewaspadai bila mengidentifikasi adanya masalah pendengaran.

BACA SELANJUTNYA

Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!