Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Selasa, 28 Juli 2020 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research pada 1 Juli 2020 menyatakan bahwa ada perubahan dalam permasalahan kesuburan pria. Hal ini yang mungkin menyebabkan peningkatan permintaan prosedur bayi tabung atau IVF global di mana mayoritas disebabkan karena masalah kesuburan pria.  

Sebelumnya, kebanyakan pria yang mengalami masalah kesuburan hanya berkisar pada disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Namun, dalam penelitian baru ini, banyak pria yang juga didiagnosis mengalami masalah hasrat seksual rendah dan penyakit Peyronie.

Penyakit Peyronie adalah penyakit di mana kondisi penis melengkung saat ereksi. Lengkungan sangat tampak pada penderita penyakit ini di mana disertai rasa nyeri dan mengganggu fungsi seksual.

Melansir dari Firstpost, pada penelitian ini para ilmuwan mengumpulkan data lengkap dari 2.013 pasien pria yang terus dievaluasi oleh seorang ahli pengobatan seksual antara 2006 hingga 2019. 

Sperma laki-laki. [Pixabay]

Para ilmuwan menemukan bahwa 824 pasien mengalami disfungsi ereksi, 369 mengalami penyakit Peyronie, 322 pasien ejakulasi dini, 204 masalah gairah seksual rendah, dan 294 mengalami disfungsi seksual lainnya.

Sayangnya, kesuburan pada pria jauh lebih sedikit dibicarakan ketimbang kesuburan wanita. Padahal, Dokter Tim Dineen, Kepala Layanan Laboratorium di Cork Fertility Centre menyatakan bahwa sepertiga dari masalah kesuburan secara langsung berkaitan dengan laki-laki.

"Infertilitas pria menyumbang sekitar 30 persen dari pasangan yang kita lihat di Cork Fertility Centre. Namun, karena kurangnya diskusi masalah kesuburan, pria sering berpikir bahwa merekalah mengalami masalah kesuburan sendirian," kata Dr. Dineen, melansir Her.ie.

BACA SELANJUTNYA

Baik bagi Kesuburan, Pria Jangan Skip Makan Wortel!