Kamis, 28 Maret 2024
Yasinta Rahmawati : Sabtu, 22 Februari 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Perjuangan seorang dokter benar-benar diuji dalam menangani wabah virus corona baru atau Covid-19. Seperti dokter muda di China satu ini yang akhirnya meninggal dunia usai menunda pernikahan demi melawan Covid-19.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (20/02/2020) oleh biro kesehatan distrik setempat, Peng Yinhua adalah seorang dokter pernapasan di Rumah Sakit Rakyat Pertama, di Distrik Jiangxia, kota Wuhan. Demikian dilansir dari Mothership SG.

Peng dirawat di rumah sakit di First People's Hospital pada 25 Januari, tetapi kondisinya memburuk pada 30 Januari. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan.

Sayangnya, kondisinya terus memburuk dan kesehatannya gagal pulih. Akhirnya, dia meninggal sekitar pukul 21.50 pada hari Kamis (20/02/2020).

Menurut Headline News, Peng awalnya merencanakan pernikahannya pada 1 Februari. Undangan yang ingin ia kirim dilaporkan masih disimpan di laci mejanya.

Dia dan istrinya dilaporkan setuju untuk menunda pernikahan mereka sampai wabah virus corona atau Covid-19 akhirnya terkendali.

(Shutterstock)

Warganet China pun berkabung atas meninggalnya dokter berusia 29 tahun itu. Mereka berharap tidak ada lagi petugas medis yang menjadi korban.

"Ini benar-benar memilukan. Tolong jangan singkirkan orang-orang baik ini lagi," tulis salah satu warganet di Weibo.

"Mereka mungkin baru saja mendaftarkan pernikahan mereka belum lama ini. Ini benar-benar menyakitkan bagi istri, kehilangan suaminya sebelum pernikahan selesai. Siapa yang bisa menerima ini...," tambah yang lain.

Angka korban kasus virus corona baru atau Covid-19 terus meningkat di seluruh dunia. Dilansir laman Worldometers.info, per hari Jumat (21/2/2020), ada total 76.221 kasus yang tersebar di 30 negara dan 1 kapal pesiar di Jepang. Untuk angka kematian sendiri mencapai 2.200 lebih orang.

Meski angkanya terus bertambah, namun kabar baiknya, jumlah kasus di China justru menunjukkan penurunan.

BACA SELANJUTNYA

Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya