Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Film Joker masih menjadi topik pembicaraan di media sosial. Hal tersebut karena banyak warganet yang tertarik dengan kondisi kesehatan mental yang dialami tokoh utamanya, Arthur Fleck.
Dalam film ini diceritakan bahwa Arthur Fleck, yang kemudian memilih 'nama panggung' sebagai Joker, mendapatkan tujuh macam obat untuk meredakan kondisi mentalnya.
Tapi karena subsidi dari pemerintah dihentikan, Arthur mau tak mau harus menghentikan pengobatannya.
Padahal, mengonsumsi obat untuk orang-orang dengan gangguan mental seperti Arthur sangat penting. Terlebih karena dua gangguan mental yang dideritanya adalah PBA dan Skizofrenia.
Baca Juga
-
Hari Kesehatan Jiwa Dunia, Cek 7 Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
-
Viral Vlogger Makan Mi Instan Pakai Detergen, Padahal Risikonya Berbahaya!
-
Agar Tak Seperti Irish Bella, Begini Cara Mencegah Terjadinya Stillbirth!
-
Ganja Medis, Apakah Aman dan Efektif Sembuhkan Penyakit?
-
Ashanty Menderita Penyakit Autoimun, Apa Makanan yang Sebaiknya Dihindari?
"Sebagian besar orang dengan penyakit mental parah minum obat sampai mereka mulai merasa lebih baik," Ashley Hampton, PhD , seorang psikolog dan penulis berlisensi di Alabama, mengungkapkan alasan orang-orang berhenti mengonsumsi obat, melansir Healthline.
Ia menambahkan, sangat umum bagi penderita skizofrenia dan gangguan bipolar untuk tidak patuh pada pengobatan.
Perawatan untuk kondisi kesehatan mental dapat membantu mengakhiri gejala, memulihkan kualitas hidup, dan memungkinkan mereka untuk merasa sehat kembali.
Namun ini memang membutuhkan konsistensi terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh dokter.
Berdasarkan Sane.org, jika seorang pengidap gangguan mental berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba, dapat mengalami efek berikut:
- Kembalinya penyakit dengan cepat
- pikiran mental yang menganggu
- kejang yang berpotensi mengancam jiwa
- gejala penghentian antidepresan seperti gejala flu, masalah tidur, pusing, sakit kepala, kecemasan, dan lekas marah
- peningkatan risiko bunuh diri
Lebih sering daripada tidak, gejala-gejala biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah menghentikan pengobatan.
Sedangkan penyakit dapat kambuh lagi dalam beberapa minggu setelah sang pengidap menganggap dirinya merasa sehat.
Terkini
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
- Bintang Porno Gay Terinfeksi Cacar Monyet, Begini Awal Gejalanya!
Berita Terkait
-
Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Bolehkah Minum Obat dengan Kopi? Dokter Jelaskan Hal Ini
-
Ternyata Begini Cara Obat Menargetkan Bagian Tubuh yang Sakit
-
Minum Obat Pencahar Berlebihan Bisa Timbulkan 5 Bahaya Ini
-
Korea Utara Mulai Produksi Obat-obatan dan Peralatan Medis Dalam Waktu Singkat Demi Lawan Covid-19
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Produk Obat-obatan Palsu Merajalela Selama Pandemi Covid-19, Terutama di India
-
Bahan-bahan Ini Ampuh Mengatasi Jerawat Menurut Dermatolog