Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Klasifikasi Penyakit Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui kecanduan video game atau internet yang memiliki dampak tidak sehat.
Menurut peneliti, kecanduan tersebut dapat dialami remaja yang berisiko. Terlebih dengan pandemi virus corona yang semakin memperburuk situasi.
Sebuah studi baru menawarkan metode pengobatan kecanduan video game atau internet menggunakan pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT).
Metode pengobatan ini disebut Penggunaan Media Teknis Profesional atau Professional Use of Technical Media (PROTECT).
Baca Juga
Menurut laporan Science Alert, cara ini menunjukkan pengurangan keparahan gejala kecanduan video game dan internet.
Studi ini melibatkan 422 siswa SMA dari 33 sekolah, berusia antara 12 hingga 18 tahun. Dari jumlah tersebut, 167 terdaftar dalam pengobatan PROTECT, sementara 255 digunakan sebagai kelompok kontrol.
Seperti teknik CBT lainnya, teknik ini mencoba mengubah pola pikir negatif untuk mengubah perilaku.
Setelah satu tahun, peneliti menemukan bahwa tingkat keparahan gejala kecanduan video game dan internet turun 39,8% pada kelompok PROTECT. Sementara kelompok kontrol hanya turun 27,7%.
"Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa intervensi PROTECT efektif mengurangi gejala gangguan gim dan gangguan penggunaan internet," jelas peneliti.
Para peneliti berpikir bahwa apa yang terjadi di otak saat kecanduan video game dan internet sama halnya dengan kecanduan obat-obatan atau alkohol.
Mereka memperkirakan 46% orang mengalami kecanduan video game, sementara prevalensi gangguan penggunaan internet sekitar 6%.
Menurut para ahli jumlah tersebut termasuk serius, terutama karena dampak pandemi ke seluruh dunia.
Peneliti menyarankan untuk mencegah perilaku adiktif sedini mungkin sebelum gejalanya bermanifestasi.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Produk Obat-obatan Palsu Merajalela Selama Pandemi Covid-19, Terutama di India
-
Derita Long Covid, Tubuh Gadis Remaja Ini Menjadi Sangat Lemah
-
Pandemi Virus Corona Perburuk Kesehatan Tulang Anak, Ini Solusinya!
-
WHO: Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir Tahun Ini, Asalkan...
-
Bunda Jangan Menyerah, Ikuti Tips Ini untuk Hadapi Anak Keras Kepala
-
Suntikan Insulin Sangat Penting Bagi Penderita Diabetes, Ini Sebabnya
-
WHO: Pandemi Virus Corona Cobid-19 Tak akan Berakhir Sampai Ini Terjadi!
-
Survei: Stres Pandemi Virus Corona Pengaruhi Orang Susah Ambil Keputusan
-
Diagnosis Depresi Sejak Dini Itu Penting!
-
Pakar Vaksin Menjelaskan Pentingnya Vaksinasi Covid-19 di Negara Miskin