Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang dokter menemukan varian baru virus corona Covid-19, varian Omicron menyebabkan gejala yang tak biasa, termasuk kelelahan parah dan detak jantung cepat.
Dr Angelique Coetzee, dari klinik swasta di Pretoria mengatakan varian Omicron ini tidak menyebabkan hilangnya indra penciuman dan perasa, seperti versi virus corona Covid-19 sebelumnya.
Menurut Dr Angelique, gejala varian Omicron ini sangat berbeda dan mungkin sangat ringan daripada sebelumnya. Perbedaan gejala ini yang harus dipahami.
"Kami memiliki satu kasus yang sangat menarik, seorang anak usia 6 tahun dengan suhu tinggi dan denyut nadi cepat. Tapi, kondisinya jauh lebih baik setelah 2 hari kemudian," kata Dr Angelique dikutip dari The Sun.
Baca Juga
-
Varian Omicron Mengkhawatirkan, Apakah Sudah Masuk Indonesia?
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus
-
Makan Kimchi Ala Orang Korea Selatan, Rasakan 6 Manfaat Kesehatannya!
-
Ilmuwan Temukan Gejala Virus Corona Covid-19 yang Aneh Pada Pasien Kanker
-
Merasa Sakit di Bagian Tubuh Ini Saat Minum Alkohol Bisa Menandakan Kanker
-
Tips agar Bisa Berhenti Mengiler saat Tidur, Begini Caranya!
Tapi, hal yang harus kita khawatirkan adalah orang yang lebih tua dan tidak vaksinasi. Jika mereka tidak vaksinasi, maka akan lebih banyak orang tua yang mengalami infeksi parah.
Apalagi, varian Omicron atau B.1.1.529 ini dikhawatirkan lebih menular dibandingkan varian Delta dan bisa menginfeksi orang yang sudah vaksinasi, terlebih orang yang belum vaksinasi.
Karena, varian baru virus corona ini memiliki 50 mutasi genetik yang sebagian besar sudah diidentifikasi pada varian sebelumnya. Prof Lawrence Young, dari Warwick Medical School, mengatakan varian Omicron ini salah satu varian yang memiliki mutasi paling banyak.
"Varian virus corona ini membawa beberapa perubahan yang sudah kita lihat sebelumnya pada varian lainnya. Bahkan, varian ini juga memiliki mutasi baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya," katanya.
Karena itu, para ahli masih membutuhkan penelitian laboratorium untuk menentukan antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19 mampu memblokir infeksi varian Omicron ini atau tidak.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Peneliti: Orang yang Terinfeksi Varian Omicron Berisiko Tertular Subvarian 2 Bulan
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Gejala Subvarian BA2 dari Varian Omicron, Waspadai 4 Masalah Gigi Ini!
-
Diduga Lebih Menular dari Varian Omicron, Ini Gejala Varian XE yang Harus Dikenali!
-
Pakar Ungkap Varian Virus Corona Baru akan Muncul 2 Tahun Mendatang, Berbahayakah?
-
Temuan Baru, 2 Orang Israel Terinfeksi Varian Virus Corona Baru!
-
Varian Omicron Tetap Menular Selama 6 Hari Usai Munculnya Gejala
-
Varian Omicron Bisa Pengaruhi Penis, Ini 4 Gejalanya!
-
Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Bertahan Sehari di Kulit dan 8 Hari Plastik