Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Perubahan gaya hidup sangat penting bagi penderita diabetes tipe 2 untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dan gejalanya.
Perubahan gaya hidup ini bisa dimulai dari memilih makanan yang dikonsumsi hingga olahraga rutin.
Diabetes tipe 2 termasuk masalah kesehatan yang telah mempengaruhi sebagian besar populasi di atas 50 tahun.
Pria maupun wanita sama-sama rentan mengalami gangguan metabolisme tersebut.
Baca Juga
-
Suntikan Booster Vaksin Pfizer dan Moderna, Ini Perbedaan Efek Sampingnya!
-
5 Gejala Asam Lambung yang Perlu Diperhatikan
-
Membangun Kepercayaan Diri Anak, Orangtua Bisa Lakukan Ini
-
Mirip Gejala Virus Corona Covid-19, Ini Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D!
-
Virus Corona Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya
-
DBD dan Virus Corona Covid-19 Sama-sama Sebabkan Demam, Ini Cara Bedakannya
Tapi dilansir dari Times of India, pria dan wanita bisa mengalami gejala dan komplikasi terkait diabetes tipe 2 yang sangat berbeda.
Diabetes tipe 2 sendiri merupakan penyakit kronis ketika tubuh kurang responsive terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab mengatur kadar gula darah.
Entah tubuh mereka tidak membuat cukup insulin atau sel tidak dapat menggunakannya. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh yang bisa mempengaruhi jantung, mata, ginjal dan sistem saraf seiring waktu.
Sayangnya, diabetes tipe 2 ini merupakan kondisi kesehatan yang hanya bisa dikelola dan tidak bisa disembuhkan. Gejala awal diabetes tipe 2 sendiri, meliputi:
- Keseringan buang air kecil
- Penglihatan kabur
- Perubahan emosi secara cepat
- Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
- Menurunkan berat badan
Diabetes tipe 2 umumnya didiagnosis pada orang dewasa paruh baya atau lebih tua. Tapi, kondisi ini juga bisa mempengaruhi anak-anak dan remaja jika mereka mengalami obesitas.
Dalam hal jenis kelamin, pria dua kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan wanita. Sesuai penelitian, penyebabnya adalah perbedaan distribusi lemak dalam tubuh wanita dan pria.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria menumpuk lebih banyak lemak di bagian tengah (lemak visceral), sehingga mereka lebih rentan untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Di sisi lain, wanita cenderung menyimpan sebagian besar lemaknya di daerah kaki dan pinggul, yang dikenal sebagai lemak subkutan. Lemak visceral lebih berbahaya bagi kesehatan dan aktif secara metabolik daripada lemak subkutan.
Karena itulah lemak ini bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan kondisi metabolisme lainnya pada pria. Hal ini juga menyiratkan jika wanita mengalami obesitas, mereka secara metabolik lebih sehat daripada pria.
Meskipun pria dan wanita memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang sama, tapi pria lebih berisiko terkena diabetes dibandingkan wanita. Faktor lain yang membuat pria lebih mungkin terkena diabetes termasuk konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok.
Tetapi, perlu diingat bahwa wanita justru lebih berisiko mengembangkan komplikasi parah akibat diabetes dibandingkan pria. Meskipun mereka tidak rentan terhadap diabetes tipe 2.
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih proaktif dalam mengelola kondisi mereka daripada pria, hormon seks meningkatkan risiko komplikasi.
Jika Anda mengabaikan diabetes dalam waktu lama, kondisi ini bisa menyebabkan masalah jantung, penyakit ginjal, stroke, depresi dan kecemasan.
Tingkat gula darah yang tinggi dalam tubuh juga mengurangi efek perlindungan dari estrogen dalam tubuh wanita, meningkatkan kemungkinan mengembangkan komplikasi yang berhubungan dengan kesehatan.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Hati-hati, Kaki Kesemutan Pada Penderita Diabetes Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Istri Tessy Srimulat Juga Idap Tumor Hati, Adakah Hubungannya dengan Diabetes?