Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bagi perokok aktif, tentu tak asing lagi dengan istilah nikotin dan TAR. Dua komponen ini selalu tercantum pada sisi samping kemasan rokok.
Namun, tidak banyak yang tahu perbedaan antara nikotin dan TAR, terutama mengenai dampaknya bagi kesehatan.
Lantaran minimnya informasi yang akurat, masih banyak yang menganggap bahwa nikotin adalah penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok. Lalu, bagaimana faktanya?
Seperti dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), nikotin adalah senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau.
Baca Juga
Nikotin dalam jumlah kecil juga dapat ditemui pada kentang, terung, dan kembang kol. FDA melajutkan bahwa nikotin merupakan zat alkaloid yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan saat dikonsumsi. Contoh zat alkaloid lain adalah kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, tein dalam teh, dan teobromin dalam cokelat.
Semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, cerutu, maupun snus. US FDA menekankan bahwa meskipun nikotin menyebabkan ketergantungan, tapi nikotin bukanlah penyebab berbagai penyakit terkait merokok.
“Kami telah mengetahui risiko dari merokok selama beberapa dekade. Nikotin bukanlah masalahnya,” kata David Sweanor, Ketua Pusat Hukum, Kebijakan dan Etika Kesehatan dan profesor hukum di Universitas Ottawa.
Jika disebutkan bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok, lantas apa yang membuat rokok sangat berbahaya?
Menurut US FDA, terdapat ribuan bahan kimia yang terkandung dalam rokok dan asap yang membuat konsumsi rokok sangat berbahaya. Ribuan bahan kimia beracun ini, bukan nikotin, adalah penyebab berbagai dampak kesehatan yang serius.
Pembakaran rokok saat dikonsumsi menghasilkan asap yang mengandung TAR. Inilah yang merupakan zat kimia paling berbahaya dari rokok.
Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menutupi bahkan mematikan sel yang ada di sana. Hal itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. TAR yang berwarna cokelat juga menodai gigi dan kuku perokok.
“Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR,” kata Michael Russel pencetus konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction).
(Suara.com/Bimo Aria Fundrika)
Terkini
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
Berita Terkait
-
Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
-
Tak Hanya Tingkatkan Risiko Kanker, Merokok Bisa Picu Kerusakan Mata!
-
Penderita Asma Harus Menghindari Paparan Asap Rokok, Ini Penjelasannya!
-
Perokok Akut yang Coba Berhenti Merokok Justru Bisa Gendut, Kok Bisa?
-
Gara-gara Long Covid-19, Pria Ini Hanya Bisa Mencium Bau Rokok!
-
Bisa Picu Rheumatoid Arthritis, Hindarkan Anak dari Asap Rokok
-
Merokok Picu Masalah Reproduksi Perempuan, Termasuk Perburuk Menstruasi
-
Waspada, Paparan Asap Rokok Tembakau Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Anak
-
Waspada, Cairan Vape Bisa Merusak Kesehatan Usus dan Picu Peradangan
-
Studi: Penggunaan Vape Picu Kabut Otak, Kenali Tandanya