Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Vaksin Covid-19 dosis ketiga ang dikembangkan oleh Chongqing Zhifei Biological Products China sudan mencapai uji klinis tahap akhir.
Hasil uji klinis menunjukkan vaksin Covid-19 buatan China ini hampir 82 persen efektif mencegah infeksi parah akibat virus corona Covid-19 dan 77 persen efektif melawan varian Delta yang sangat menular.
Vaksin Covid-19 dosis ketiga ini merupakan vaksin protein rekombinan yang menggunakan protein lonjakan virus untuk memicu respons imun.
Ini juga vaksin Covid-19 dosis ketiga pertama yang disetujui penggunaannya di China yang telah mengadopsi teknologi tersebut.
Baca Juga
-
Jangan Makan Buah setelah Matahari Terbenam, Ini Lho Efeknya!
-
Thailand Gabungkan Vaksin Sinovac dan Astrazena untuk Tingkatkan Kekebalan
-
Pasien Covid-19 Berisiko Derita Penyakit Ginjal 2 Kali Lipat, Ini Sebabnya!
-
Kenali 5 Jenis Bau Keringat, Bisa Jadi Tanda Sakit Ginjal Hingga Diabetes!
-
Hati-hati, Mata Berair Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
-
Peneliti Temukan 2 Gejala Virus Corona yang Bisa Bertahan Setahun
Perusahaan Chongqing Zhifei Biological Products mengatakan uji coba vaksin Covid-19 dosis ketiga tahap ketiga pada manusia akan berlangsung pada Desember di China, Uzbekistan, Pakistan, Indonesia dan Ekuador, dengan total 28.500 orang.
Dilansir dari China Daily, semua peserta yang mengikuti uji coba tahap ketiga dibagi rata antara yang menderita vaksin Covid-19 dan plasebo, masing-masing diberi vaksin Covid-19 dosis ketiga dengan interval satu bulan.
Perusahaan mengatakan 221 orang tertular virus corona Covid-19, tapi itu tidak dijadikan patokan dalam menentukan pembagian kelompok berdasarkan asal penularan.
Hasil uji coba menunjukkan tingkat perlindungan vaksin Covid-19 mencapai 82 persen, melebihi standar dasar 50 persen sesuai yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihaknya juga menambahkan bahwa vaksin Covid-19 itu 100 persen efektif untuk mencegah kasus infeksi parah dan kematian akibat virus corona Covid-19.
Analisis awal juga menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 tersebut memiliki tingkat kemanjuran 93 persen terhadap varian Alpha dan 77,5 persen untuk melawan varian Delta.
Dalam hal keamanan, perusahaan mengatakan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat reaksi merugikan antara kedua kelompok. Vaksin Covid-19 ini dibuat bersama oleh perusahaan dan Institut Mikrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Pada Juni 2020, para peneliti memperoleh persetujuan dari regulator obat terkemuka China untuk meluncurkan uji klinis. Mereka merilis hasil uji coba manusia tahap awal pada bulan Maret 2021.
Pada 10 Maret 2021, vaksin Covid-19 tersebut diberikan otorisasi penggunaan darurat dan telah diluncurkan dalam program vaksinasi massal China.
Vaksin protein rekombinan ini tergolong sangat aman dan relatif mudah untuk meningkatkan produksi serta distribusinya.
Tetapi, rejimen tiga dosisnya meningkatkan kesulitan dalam hal aksesibilitas di daerah yang kurang berkembang dan terpencil.
Pu Jiang, manajer Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, anak perusahaan Chongqing Zhifei yang berbasis di provinsi Anhui China Timur, mengatakan bahwa Anhui Zhifei berencana untuk mereparasi pabriknya yang memproduksi vaksin rabies untuk memproduksi vaksin COVID-19.
Zhou Feng, kepala pabrik vaksin COVID-19 Anhui Zhifei di Anhui, mengatakan bahwa perusahaan tersebut memperkirakan akan memproduksi 500 juta dosis per tahun.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
China Belum Temukan Kasus Hepatitis Pada Anak, Begini Langkah-langkah Pencegahannya!
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Benarkah Kekebalan dari Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bertahan Lama?
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
-
Vaksinasi Terbukti Menurunkan Risiko Long Covid-19 dan Mempercepat Gejalanya