Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi kasus kematian pertama akibat virus Marburg yang mirip virus Ebola di Afrika Barat.
Virus Marburg salah satu virus yang berasal drai keluarga Filovirus, yang mana sama seperti virus Ebola. Bedanya, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda.
Meski begitu, virus Marburg memiliki gejala yang hampir serupa dengan virus Ebola. Berikut ini dilansir dari Express, beberapa gejala virus Marburg.
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sakit dan nyeri otot
- Diare berair yang parah
- Sakit perut dan kram
- Mual dan muntah
- Ruam
Baca Juga
-
Tak Banyak yang Tahun, Tidur Telanjang Bisa Beri 5 Manfaat Kesehatan ini!
-
Lebih Baik Makan Buah Utuh dari Minum Jus Buah, ini Kata Ahli!
-
Makan di Luar Selama Pandemi Virus Corona Covid-19, Lakukan 5 Hal ini!
-
Jangan Takut Makan Malam, Yuk Konsumsi Lima Asupan Sehat Berikut
-
Ibu Menyusui Positif Covid-19, Begini Cara Aman Memberi ASI pada Anak
-
Selama Pandemi, Peneliti Temukan Kasus Rabun Jauh pada Anak-Anak Meningkat
Mulanya, virus Marburg dan virus Ebola akan menimbulkan gejala seperti flu. Kemudian, gejala ini akan berkembang cepat menjadi parah yang seringkali merupakan gejala hemoragik (pendarahan).
Virus Marburg maupun virus Ebola juga bisa menyebabkan demam berdarah, yang artinya kedua virus ini mengakibatkan pendarahan pada organ dalam tubuh. Pada kasus yang lebih buruk, darah pasien mungkin mulai merembes dari lubang atau tempat suntikan.
Perbedaan virus Marburg dan virus Ebola
Meskipun WHO menyatakan virus Marburg sangat menular dan tingkat risiko kematiannya 88 persen, tapi virus Marburg ini tidak lebih mematikan bila dibandingkan dengan virus Ebola. Tapi, belum diketahui jelas penyebab virus ini mengakibatkan pria asal Afrika itu meninggal dunia.
Saat ini memang tidak vaksin yang dikhususkan untuk melawan virus Marburg. Tapi, ada dua vaksin yang dilisensikan untuk digunakan di beberapa negara yang terserang virus Ebola.
Sedangkan, perawatan medis untuk virus Ebola maupun virus Marburg sama, yakni rehidrasi dengan cairan oral atau intravena. Selain itu, dokter mungkin memberikan pengobatan medis yang membantu pembekuan darah.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
-
Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
-
5 Gejala Rabun Dekat yang Perlu Diketahui, Jangan Disepelekan Ya
-
Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
-
Mengenal Heatstroke: Bahaya, Gejala dan Cara Pencegahan
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Waspada, Virus Monkeypox Bisa Menular Walau Tidak Ada Gejala
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
1 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejala dan Pencegahannya
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan