Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kasus virus corona Covid-19 masih cukup tinggi. Para ilmuwan pun telah mencoba membuat masker wajah jenis baru yang bisa mendeteksi virus corona Covid-19. Masker ini dirancang memiliki sensor yang berubah warna ketika virus corona dihembuskan.
Para ilmuwan mengklaim masker jenis baru ini akan sama akuratnya dengan tes laboratorium untuk mendeteksi virus corona Covid-19. Tapi, masker ini mungkin membutuhkan waktu kurang dari 90 menit untuk menunjukkan hasilnya.
Seperti yang kita tahu, sekarang ini penggunaan masker adalah sebuah kewajiban demi melindungi diri dan orang lain dari virus corona Covid-19.
Anda harus memakai masker di transportasi umum, ruang publik, kantor dan tempat lainnya yang berisiko.
Baca Juga
-
Peneliti Bantah Ivermectin Bahaya Dikonsumsi Pasien Covid-19 Setiap Hari
-
Dokter: Ivermectin Berpotensi Besar sebagai Obat Covid-19
-
Studi: Pasien Covid-19 yang Harus Dirawat Inap Kebanyakan Belum Divaksin
-
Yuk Belajar Tai Chi, Selain Buat Bela Diri Juga Baik untuk Kesehatan Mental
-
Virus Corona Varian Lambda, ini Gejala yang Harus Diwaspadai!
-
Selain Varian Delta, WHO: Virus Corona Varian Lambda Punya Banyak Mutasi
"Pada dasarnya, kami mencari cara untuk orang mendeteksi virus corona tanpa harus ke laboratorium, yakni dengan memakai masker ini. Masker ini menggabungkan akurasi tinggi tes PCR dengan kecepatan dan biaya rendah seperti tes antigen," kata Dr Peter Nguyen, Ilmuwan Universitas Harvard dikutip dari The Sun.
Dr Peter juga mengatakan bahwa perubahan warna yang akan terjadi setelah seseorang menghembuskan napas yang mengandung virus corona, itu juga bisa membantu mendeteksi kapan dan dimana seseorang tertular virus corona.
Masker wajah ini dibuat dengan enzim yang bereaksi terhadap bahan kimia dalam virus corona Covid-19.
Enzim ini diaktifkan dengan tombol dan tetap normal sampai virus masuk ke masker dan bereaksi dengan enzim, lalu berubah warna.
Tapi, perubahan warna pada masker ini akan terlihat di bagian dalam untuk menjaga privasi seseorang dan tidak membuat panik orang sekitar.
"Selain masker wajah, biosensor kami bisa diintegrasikan ke dalam pakaian untuk mendeteksi virus corona ketika berpergian," jelasnya.
Tim peneliti juga mempertimbangkan bahwa teknologi mereka ini bisa dimasukkan ke dalam jas lab para ilmuwan yang bekerja dalam risiko bahaya besar mendeteksi virus.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!