Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Marah termasuk ke dalam emosi alami ketika seseorang menghadapi sebuah ancaman. Tetapi, marah bisa menjadi sebuah masalah ketika orang yang sedang mengalaminya tidak dapat mengontrol emosi tersebut.
Banyak hal memicu kemarahan, termasuk stres, masalah keluarga, dan masalah keuangan. Kemarahan tidak terkendali bisa menjadi tanda sebuah gangguan mental tertentu, seperti gangguan bipolar atau depresi.
Dilansir Healthline, berikut beberapa kemungkinan penyebab masalah kemarahan terkait gangguan mental:
1. Depresi
Baca Juga
Kemarahan bisa menjadi gejala depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat. Kondisi ini dapat berlangsung selama minimal dua minggu.
Gejala lain yang membarengi kemarahan termasuk sifat lekas marah, kehilangan energi, perasaan putus asa, dan pikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.
2. Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
Penderita OCD memiliki pikiran, dorongan, atau gambaran yang tidak diinginkan dan menganggu yang membuat penderitanya melakukan sesuatu secara berulang. Jika tidak melakukannya, mereka berkeyakinan akan ada suatu hal buruk yang terjadi.
Studi 2011 menunjukkan kemarahan adalah gejala umum OCD, memengaruhi sekitar setengah penderita OCD.
Kemarahan dapat terjadi karena frustrasi dengan ketidakmampuan untuk mencegah pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang dialaminya. Atau bisa karena ada suatu halangan yang membuat penderitanya tidak dapat melakukan ritual mereka.
3. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan dramatis dalam suasana hati penderitanya.
Pergeseran suasana hati yang intens ini dapat berkisar dari mania hingga depresi, meskipun tidak semua penderita gangguan bipolar akan mengalami depresi.
Banyak orang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami periode kemarahan, perasaan lekas marah, hingga mengamuk.
4. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GGHP)
Gangguan pemusatan perhatian hiperaktif (GGHP) atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, dan atau impulsif.
Kemarahan dan temperamen pendek juga dapat terjadi pada pendeirta GGHP dari segala usia. Gejala lain selain kemarahan termasuk kegelisahan, masalah fokus, dan keterampilan manajemen waktu atau perencanaan yang buruk.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Derita Depresi Akibat Kanker, Wanita 77 Tahun Ini Konsumsi Magic Mushroom
-
Orang Dewasa Sering Memendam Emosi, Padahal Perlu Disampaikan
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Peneliti Temukan Orang Depresi Cenderung Menolak Vaksin Covid-19
-
Kenali Efek Samping Obat Tidur Seperti yang Diminum Taemin SHINee
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Studi: Perbanyak Konsumsi Sayur Bikin Lebih Bahagia