Rabu, 01 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Selasa, 25 Mei 2021 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Satu studi terhadap 25 ribu orang di Inggris membuktikan bahwa tidak ada jumlah aman dari konsumsi alkohol untuk otak. Bahkan, untuk ukuran minum sedang sekalipun, yang dapat memengaruhi setiap bagian organ tersebut.

Studi ini juga menunjukkan efek buruk minuman beralkohol, bahwa semakin banyak mengonsumsi alkohol, akan semakin rendah volume otak. Jadi, semakin banyak seseorang minum alkohol, semakin buruk kinerja otaknya.

"Konsumsi alkohol seberapa pun buruk. Hampir seluruh otak terlihat terpengaruh, tidak hanya area tertentu, seperti yang diperkirakan sebelumnya," kata penulis utama studi Anya Topiwala, dosen klinis senior di Universitas Oxford, dilansir The Guardian.

Peneliti menganalisis 25.378 data orang yang didapat dari UK Biobank. Mereka memeriksa keseluruhannya, dari usia hingga informasi seberapa sering mereka mengunjungi rumah sakit serta rawat jalan.

Peneliti menemukan, sering mengonsumsi alkohol setiap minggunya dapat menyebabkan kepadatan materi abu-abu di otak rendah. Alkohol mengubah volume materi abu-abu hingga 0,8 persen.

Ilustrasi wanita minum alkohol (Pixabay/Concord90)

Walau angkanya terdengar kecil, tetapi angka tersebut masih lebih besar dari faktor lainnya, seperti merokok.

Risiko negatif juga telrihat pada integritas materi putih, serat otak yang terbentuk dari miliaran neuron, menghubungkan berbagai area materi abu-abu. Penyakit komorbid seperti tekanan darah tinggi dan obesitas juga membuat hubungan negatif antara alkohol dan kesehatan lebih kuat.

Bertentangan dengan studi sebelumnya yang mengatakan meminum anggur dalam jumlah sedang memiliki manfaat, penelitian baru ini tidak menemukan bukti tersebut.

Berdasarkan pedoman Departemen Kesehatan Inggris pada 2016, pria dan wanita sebaiknya tidak minum lebih dari 14 unit alkohol setiap minggu. Bahkan walau orang mengonsumsi di bawah batas aman, studi Topiwala ini tetap menunjukkan bukti adanya bahaya.

BACA SELANJUTNYA

Merasa Sakit di Bagian Tubuh Ini Saat Minum Alkohol Bisa Menandakan Kanker