Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Rabu, 24 Februari 2021 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak studo telah menyatakan bahwa prempuan lebih mungkin mengalami patah tulang. Semakin tua usia mereka, semakin tinggi pula kemungkinan mereka mengalami patah tulang. Namun studi baru mengungkapkan bahwa merokok dan minum alkohol juga meningkatkan risiko patah tulang.

Melansir dari Healthshots, sebuah studi baru telah mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko patah tulang selama dua dekade mendatang. Penelitian tersebut telah diterbitkan pada Journal of Bone and Mineral Research.

Studi ini melibatkan 30.446 perempuan dan pria paruh baya yang diikuti dari awal atau pertengahan 1990-an hingga 2016. Sebanyak 8.240 peserta (27 persen) memiliki setidaknya satu patah tulang selama median tindak lanjut atau selama 20,7 tahun penelitian.

Ilustrasi merokok. (Unsplash/Jaroslav Devia)

Usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, indeks massa tubuh lebih tinggi, patah tulang sebelumnya, riwayat patah tulang keluarga setelah usia 50 tahun, aktivitas fisik waktu luang yang rendah, pekerjaan berat, hidup sendiri, merokok, dan konsumsi alkohol yang tinggi adalah faktor independen yang terkait dengan kemungkinan lebih besar mengalami patah tulang.

"Hasil kami menekankan pentingnya faktor-faktor ini dalam inisiatif kesehatan masyarakat untuk pencegahan patah tulang," catat para penulis.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda perlu berupaya meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D dengan dosis sesuai anjuran. Selain itu, mengindari pola hidup yang tidak sehat khususnya merokok dan minum alkohol juga perlu dilakukan.

BACA SELANJUTNYA

Benarkah Berhenti Merokok Picu Kenaikan Berat Badan? Ini Kata Ahli!