Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian dari Korea Selatan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami penurunan penglihatan dan pendengaran lebih berisiko terkena demensia.
Melansir dari News Scientist, Gihwan Byeon dari Rumah Sakit Universitas Nasional Kangwon di Korea Selatan dan rekan-rekannya mempelajari 6.520 orang berusia 58 hingga 101 selama enam tahun. Pada awal penelitian, mereka meminta setiap orang untuk menilai kemampuan melihat dan mendengar.
Para partisipan juga menjalani tes kognitif setiap dua tahun.
Tim peneliti menemukan bahwa 7,6 persen dari mereka yang melaporkan gangguan penglihatan dan pendengaran menderita demensia pada awal penelitian. Sementara 7,4 persen lainnya mengembangkan demensia dalam enam tahun penelitian.
Baca Juga
-
Perkuat Industri Susu Nasional, KALBE Nutritionals Bermitra dengan GKSI
-
Tanda Bahaya, Waspadai 3 Jenis Sakit Kepala Usai Suntik Vaksin AstraZeneca!
-
Ahli Cari Bukti Vaksin Johnson & Johnson Picu Pembekuan Darah
-
Jangan Langsung Kerja, Orang Butuh Istirahat 2 Hari Usai Vaksin Covid-19
-
Golongan Darah Tak Pengaruhi Risiko Tertular Virus Corona, Ini Buktinya!
-
Vaksin Covid-19, Ini 4 Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari!
Hanya 2,4 persen orang dengan gangguan penglihatan atau pendengaran saja yang mengalami demensia pada awal penelitian dan 2,9 persen lainnya mengembangkannya pada akhir penelitian.
Menyesuaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi demensia, seperti jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan, para peneliti memperkirakan bahwa orang dengan gangguan penglihatan dan pendengaran dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan demensia daripada orang dengan hanya satu atau tidak memiliki gangguan.
"Hasilnya sangat menarik, namun temuan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena gangguan pendengaran dan penglihatan dilaporkan sendiri daripada diukur secara langsung," kata Jason Warren dari University College London yang tak terlibat dalam penelitian.
"Kita melihat dan mendengar dengan otak kita dan tanda pertama dari kegagalan otak pada demensia mungkin adalah ketidakmampuan untuk menavigasi lingkungan sensorik yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Neurology.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Aktivitas Kecil dapat Mengurangi Risiko Demensia, Begini Penjelasannya
-
Cegah Kerusakan Mata dengan Menghindari Kebiasaan Buruk Ini
-
Faktor Risiko Demensia, dari Tekanan Darah Hingga Terbatasnya Interaksi Sosial
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer Lho!
-
Banyak Penderita Penyakit Alzheimer dan Demensia Kekurangan Vitamin D
-
Gejala Awal Demensia, Tak Cuma Mudah Lupa
-
Awas, Konsumsi Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!
-
3 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Bantu Atasi dan Cegah Demensia
-
Penelitian Temukan Orang Katarak Lebih Berisiko Alami Demensia
-
Waspada Kebisingan dari Lalu Lintas Tingkatkan Risiko Demensia