Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Belum selesai dengan masalah vaksin AstraZeneca, para ahli kembali menemukan dan menyelidiki 4 kasus pembekuan darah setelah suntik vaksin Johnson & Johnson. Karena, 1 orang Inggris telah meninggal dunia setelah suntik vaksin Covid-19 ini.
Regulator obat Eropa, European Medicines Agency (EMA) mengatakan akan melakukan tinjauan terhadap keamanan vaksin Johnson & Johnson. Satu kasus terjadi dalam uji klinis dan menyebabkan kematian.
Sedangkan 3 kasus lainnya terjadi selama pendistribusian vaksin Johnson & Johnson di Amerika Serikat. Kasus ini serupa dengan yang dilaporkan beberapa orang setelah suntik vaksin AstraZeneca.
Perusahaan pembuat vaksin Johnson & Johnson di Amerika mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui laporan pembekuan darah terkait vaksin buatannya. Perusahaan Johnson & Johnson pun bekerja dengan regulator obat untuk menganalisis data dan informasi yang terkait dengan laporan tersebut.
Baca Juga
"Saat ini, tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara pembekuan darah langka dengan vaksin Johnson & Johnson," jelas perusahaan Johnson & Johnson dikutip dari The Sun.
Tapi, orang yang suntik vaksin Johnson & Johnson dan mengalami gejala parah harus segera mencari bantuan medis. Gejala parah ini bisa berupa sesak napas, nyeri dada, bengkak di kaki, nyeri perut terus-menerus, gejala neurologis, memar berlebihan dan bercak darah kecil di tempat suntikan.
Bahkan EMA juga belum tahu persis kaitan antara vaksin AstraZeneca dan vaksin Johnson & Johnson dengan pembekuan darah. Tapi, Inggris yang telah memesan vaksin Johnson & Johnson ini masih menunda penggunaannya karena berkaitan dengan pembekuan darah.
Padahal sebelumnya, vaksin Johnson & Johnson ini diperkirakan bisa digunakan oleh orang yang lebih muda sekaligus sebagai pilihan lain dari vaksin AstraZeneca.
Apalagi Johnson & Johnson juga telah melakukan penelitian pada remaja. Bahkan pihaknya telah berencana untuk melakukan penelitian pada anak-anak dan ibu hamil.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Temuan Baru, Vaksin AstraZeneca Bisa Picu Efek Samping Mielitis Transversa
-
Ahli Ungkap Tingkat Efektivitas Vaksin AstraZeneca untuk Varian Omicron
-
Peneliti: Campuran 2 Jenis Vaksin Covid-19 Picu Efek Samping Lebih Banyak
-
Vaksin Johnson & Johnson Keluarkan Suntikan Booster, Begini Efek Sampingnya
-
Mirip Vaksin AstraZeneca, Kenali 4 Efek Samping Vaksin Covishield!
-
Thailand Gabungkan Vaksin Sinovac dan Astrazena untuk Tingkatkan Kekebalan
-
Awas, Orang dengan 4 Kondisi ini Lebih Baik Hindari Suntik Vaksin Janssen!
-
Campuran Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Beri Antibodi 6 Kali Lebih Tinggi
-
Vaksin Johnson & Johson Hanya 67 Persen Efektif Lawan Varian Virus Corona