Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mengalami efek samping usai vaksinasi bisa menjadi pertanda yang baik. Sebab efek samping ini menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda sedang merespons vaksin.
"Semakin besar respons kekebalan tubuh Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan merasa seperti menderita penyakit seperti flu," kata Kathleen Mullane, DO, PharmD, profesor kedokteran dan direktur uji klinis penyakit menular di Universitas Chicago pada Health.
Melansir dari Health, ada beberapa efek samping vaksin yang perlu Anda ketahui agar tak panik. Berikut 9 efek samping vaksin yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Nyeri di tempat suntikan
Baca Juga
-
Merasa Lelah Terus Menerus? Aktivitas Fisik Bisa Jadi Solusinya
-
Varian Baru Virus Corona Inggris Tak Lebih Mematikan, Ini Klaim Studi PHE!
-
Vaksin Pfizer 100 Persen Efektif Lindungi Anak Remaja, Ini Bukti Studinya!
-
Kotoran Telinga Bisa Gambarkan Kondisi Tubuh, Cek Warnanya!
-
Ahli Sebut Orang Inggris Butuh 3 Kali Suntik Vaksin Covid-19, Ini Sebabnya!
-
Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang, Hindari 4 Kebiasaan Usai Vaksin Covid-19
Anda mungkin juga melihat kemerahan atau bengkak di tempat jarum masuk ke kulit Anda, tetapi itu akan menghilang dengan cepat. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 70 persen hingga 80 persen orang merasakan nyeri lengan pada hari mereka melakukan vaksinasi. Jika mengganggu, Anda dapat menenangkan area tersebut dengan waslap dingin.
2. Kelenjar getah bening membengkak
Anda mungkin memperhatikan bahwa kelenjar getah bening Anda membengkak saat Anda sakit. Hal yang sama dapat terjadi setelah vaksin dan lebih sering setelah suntikan Moderna. Pembengkakan ini akan terjadi di kelenjar getah bening di area ketiak dekat tempat suntikan.
3. Sakit kepala
Setelah dosis pertama atau kedua dari vaksin Pfizer atau Moderna, 30 persen penerima vaksin mengalami sakit kepala.
4. Kelelahan
Kelelahan dapat terjadi setelah mendapat dosis vaksin Pfizer atau Moderna. Sekitar 39 persen dari mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun melaporkan kelelahan setelah dosis pertama dan 68 persen melaporkannya setelah dosis kedua.
Dalam uji coba Pfizer, kelelahan dilaporkan terjadi pada 47 persen orang setelah vaksin pertama dan 59 persen setelah vaksin kedua pada mereka yang berusia di bawah 55 tahun. Sedangkan untuk vaksin Johnson & Johnson, 38 persen penerima mengatakan mereka mengalami kelelahan.
5. Demam atau kedinginan
Laporan awal dari masyarakat menunjukkan bahwa demam atau menggigil terjadi sekitar 11 persen setelah satu suntikan vaksin Pfizer atau Moderna yang pertama atau kedua. Demam berkembang dalam 9 persen dari suntikan Johnson & Johnson.
6. Mual
Sekitar 20 persen orang dalam uji klinis untuk vaksin Modern melaporkan mual setelah menerima dosis kedua, dua kali lipat tingkat setelah dosis pertama. Dan 14 persen penerima vaksin Johnson & Johnson juga melaporkan mual.
7. Nyeri otot
Sekitar 20 persen hingga 40 persen orang dalam uji klinis Pfizer dan 20 persen hingga 60 persen dalam uji klinis Moderna dibebani dengan nyeri otot dan nyeri pasca vaksinasi. Tiga puluh tiga persen dari mereka yang menerima vaksin Johnson & Johnson mengatakan bahwa mereka mengalami nyeri otot.
8. Pembengkakan wajah
Tiga orang selama uji coba vaksin Moderna mengalami pembengkakan wajah atau bibir sementara. Ketiganya memiliki satu kesamaan, yakni mereka memilikifiller wajah atau suntikan bibir dua minggu hingga enam bulan sebelum menerima vaksin.
9. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa yang merupakan efek samping vaksin Covid-19 yang sangat langka. Hanya ada 4,7 kasus yang diketahui per satu juta dosis vaksin Pfizer dan 2,5 kasus per juta dosis Moderna.
Reaksi berbahaya biasanya terjadi dalam 30 menit setelah vaksinasi. Gejala anafilaksis termasuk kesulitan bernapas, gatal-gatal atau bengkak, tenggorokan sesak, pusing, dan pingsan. Menurut American College of Allergy, Asma & Immunology, siapapun yang mengalami gejala ini memerlukan perawatan medis darurat dan pemberian EpiPen.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
8 Efek Samping Kemoterapi yang Bisa Muncul, Pengobatan yang Dijalani Vidi Aldiano
-
Dikenal Sehat, Teh Bunga Telang Bisa Menimbulkan 4 Efek Samping Ini
-
5 Efek Samping Perawatan Suntik Putih, Cita Citata Ngaku Jadi Idap Autoimun
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
WHO Memperkenalkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia, akan Mulai Diuji di 3 Negara Ini