Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian baru menemukan bahwa kurang tidur melipatgandakan risiko Alzheimer dan risiko kematian dini. Faktanya tidur kurang dari lima jam setiap malam rupanya dapat membahayakan kesehatan otak dan meningkatkan risiko demensia. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Aging.
Melansir dari Independent, penelitian baru ini menemukan bahwa kurang tidur melipatgandakan risiko Alzheimer (salah satu penyakit demensia paling umum) dan risiko kematian dini. Penelitian ini didasarkan pada 2.610 orang di atas 65 tahun.
Mereka meneliti bagaimana peserta menilai kewaspadaan, frekuensi tidur siang, berapa lama untuk tertidur, mendengkur, serta durasi, dan kualitas tidur. Secara keseluruhan, para ahli menemukan kaitan kuat antara masalah tidur dan risiko demensia dari waktu ke waktu.
"Temuan kami menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan risiko demensia," kata penulis utama Dr Rebecca Robbins.
Baca Juga
-
Cek Efektivitas Masker untuk Cegah Virus Corona, Lakukan 3 Tes Ini!
-
Perlukan Isolasi Diri setelah Suntik Vaksin Covid-19? Ini Faktanya!
-
Percaya Hoax, Ibu ini Ajak Anaknya Minum Urine untuk Cegah Virus Corona!
-
Pakar: Sakit Kepala dan Kelelahan Bisa Jadi Gejala Awal Covid-19
-
Pakar: Generasi Z Harus Bisa Membedakan antara Cinta dan Nafsu
-
Mana yang Lebih Efektif Mencegah Kehamilan: Kondom Pria atau Wanita?
Peneliti menegaskan pentingnya upaya untuk membantu individu yang lebih tua mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Penulis senior Profesor Charles Czeisler mengatakan temuan ini menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi kesehatan otak. "Data ini menambah bukti bahwa tidur penting untuk kesehatan otak dan menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang kemanjuran meningkatkan kualitas tidur dan mengobati gangguan tidur pada risiko penyakit Alzheimer dan kematian," ujar Czeisler.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa berapa lama seseorang membutuhkan waktu untuk tertidur juga dikaitkan dengan risiko demensia. Mereka yang sering membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk terlelap menghadapi risiko insiden demensia 45 persen lebih tinggi.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Begadang dan Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Penyakit Hati Berlemak
-
Aktivitas Kecil dapat Mengurangi Risiko Demensia, Begini Penjelasannya
-
Faktor Risiko Demensia, dari Tekanan Darah Hingga Terbatasnya Interaksi Sosial
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer Lho!
-
Banyak Penderita Penyakit Alzheimer dan Demensia Kekurangan Vitamin D
-
Awas, Kurang Tidur Bisa Sebabkan Masalah Diabetes
-
Gejala Awal Demensia, Tak Cuma Mudah Lupa
-
Awas, Konsumsi Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!
-
Kurang Tidur Memengaruhi Cara Jalan, Begini Penjelasan Para Peneliti
-
Studi Baru: Menstruasi Wanita yang Kurang Tidur akan Lebih Sakit dan Berat