Jum'at, 03 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Selasa, 02 Februari 2021 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Hasil survei di Inggris menyatakan bahwa varian baru virus corona lebih sulit untuk ditekan. Hal ini dinyatakan oleh Office for National Statistics (ONS) Inggris yang merupakan badan statistik pemerintah Inggris.

Melansir dari Independent, diperkirakan satu dari 55 orang di Inggris menderita Covid-19 antara 17 hingga 23 Januari. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari satu juta orang terkena virus corona minggu lalu. ONS mengatakan persentase orang yang dites positif virus corona di Inggris tetap tinggi dengan tingkat terbesar berada di London. Satu dari 35 orang terinfeksi dalam tujuh hari hingga 23 Januari di London.

“Rilis hari ini dari ONS bukanlah kabar baik,” kata Profesor James Naismith, direktur Rosalind Franklin Institute.

“Prevalensi tingkat infeksi tetap tinggi dan ini akan menyebabkan tingginya angka kematian di minggu-minggu mendatang. Varian baru, seperti yang kami khawatirkan terbukti sangat sulit untuk ditekan dengan tindakan penguncian Inggris," imbuhnya.

Data ONS didasarkan pada swab yang diambil dari orang-orang di rumah tangga, terlepas apakah mereka memiliki gejala atau tidak. Swab ini tidak termasuk dari rumah perawatan, rumah sakit, dan pengaturan kelembagaan lainnya.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Menurut Naismith, kondisi ini merupakan masalah yang sudah berlangsung lama dan mungkin tidak terpecahkan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa vaksinasi mungkin masih menjadi jalan yang harus ditempuh secara maksimal.

“Kampanye vaksin secara realistis adalah satu-satunya jalan keluar dari ikatan yang kami hadapi,” ujar Naishmith. 

BACA SELANJUTNYA

Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?