Kamis, 02 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Sabtu, 30 Januari 2021 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Polusi cahaya bisa berpengaruh pada penurunan berat badan lahir, panjang kehamilan yang lebih pendek, dan kelahiran prematur.Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Lehigh University, Lafayette College dan University of Colorado Denver di Amerika Serikat.

Melansir dari Medical Xpress,  penelitian didasarkan pada pengukuran langsung dari skyglow, aspek penting dari polusi cahaya. 

Secara khusus, kemungkinan kelahiran prematur dapat meningkat sekitar 12,9 persen akibat dari peningkatan kecerahan atau polusi cahaya di malam hari. Kecerahan malam hari dicirikan dengan hanya mampu melihat seperempat hingga sepertiga dari bintang yang terlihat di langit malam. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam sebuah artikel di Southern Economic Journal.

"Salah satu kemungkinan mekanisme biologis yang mendasari temuan tersebut adalah gangguan ritme sirkadian akibat polusi cahaya," kata Muzhe Yang, rekan penulis studi dan profesor ekonomi di Lehigh's College of Business. Yang mengatakan gangguan ritme sirkadian dapat menyebabkan gangguan tidur yang kemudian menyebabkan kesehatan janin.

Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)

"Kita harus menyadari bahwa jam biologis (ritme sirkadian) tubuh manusia, seperti semua kehidupan di bumi, membutuhkan kegelapan sebagai bagian dari siklus terang-gelap untuk secara efektif mengatur fungsi fisiologis, seperti sebagai waktu tidur, " catat para peneliti.

Meskipun penting bagi masyarakat modern, cahaya di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh manusia dan menjadi polutan yang berefek pada kesehatan janin. 

BACA SELANJUTNYA

Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati