Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Akibat mutasi, varian baru virus corona yang pertama kali muncul di Inggris memiliki ciri tersendiri dalam hal gejala. Batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot adalah gejala yang lebih umum pada varian ini. Hal ini dinyatakan oleh Badan Statistik Nasional (ONS) di Inggris.
Melansir dari Huffpost, hanya sedikit orang yang melaporkan mengalami kehilangan bau dan rasa pada mereka yang terinfeksi varian baru virus corona.
Analisis tersebut mengamati tes swab yang diambil antara 15 November 2020 hingga 16 Januari 2021. Penelitian dilakukan saat persentase tes positif tertinggi yang terkait dengan varian baru terlihat di London dan Tenggara Inggris.
Orang yang dites positif ditanyai tentang gejala yang mereka alami. Analisis menemukan bahwa hilangnya rasa dan bau secara signifikan lebih jarang terjadi pada tes positif yang kompatibel dengan varian baru.
Baca Juga
-
Daripada Pria, Perempuan Lebih Berisiko Alami Henti Jantung
-
Bagi Lansia, Tidur Siang secara Teratur Tingkatkan Kesehatan Kognitif
-
Bagi Orang Kelahiran Tahun 70-an, Waspadai Risiko Masalah Mental
-
Selain Seks, Kebersihan Vagina Bisa Pengaruhi Risiko Kanker Serviks
-
Penuhi Gizi Si Kecil, Berikan 5 Asupan Nikmat Berikut untuk Camilan
-
Ahli Sarankan Anjing dan Kucing Harus Suntik Vaksin Covid-19
Gejala yang lebih sering dikaitkan dengan varian ini adalah batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, mialgia (nyeri otot), demam, serta sedikit peningkatan sakit kepala. Tidak ada bukti perbedaan prevalensi gejala gastrointestinal (seperti mual dan diare), sesak napas, atau nyeri perut.
"Varian ini lebih mudah menular dan individu yang terinfeksi tampaknya memiliki muatan virus yang lebih tinggi sehingga menghasilkan lebih banyak virus. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi yang lebih luas di dalam tubuh yang mungkin menyebabkan lebih banyak batuk, nyeri otot, dan kelelahan," kata Lawrence Young, seorang ahli virologi dan profesor onkologi molekuler di University of Warwick di Inggris.
"Varian baru ini memiliki 23 perubahan dibandingkan dengan aslinya. Beberapa dari perubahan ini di berbagai bagian virus dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh dan juga memengaruhi rentang gejala yang terkait dengan infeksi," imbuhnya.
Richard Tedder, peneliti senior dalam virologi medis di Imperial College London menyarankan perubahan gejala mungkin juga menjadi alasan penularannya yang meningkat.
"Misalnya, jika ada peningkatan jumlah batuk dan mungkin bersin terkait dengan virus varian tertentu, kedua aktivitas ini secara nyata dapat meningkatkan jumlah virus yang dilepaskan ke lingkungan, sehingga membuatnya lebih menular," kata Tedder.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!