Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur siang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif pada lansia. Hal ini dinyatakan oleh sebuah penelitian yang terbit pada jurnal online General Psychiatry.
Melansir dari Medical Xpress, tidur siang dikaitkan dengan kesadaran yang lebih baik, kefasihan verbal, dan memori kerja.
Seiring bertambahnya usia, pola tidur akan berubah di mana tidur siang menjadi lebih sering. Sayangnya penelitian terdahulu belum menjawab tentang apakah tidur siang dapat membantu mencegah penurunan kognitif dan demensia pada orang tua.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini para peneliti mengeksplorasi lebih lanjut pada 2.214 orang yang tampaknya sehat berusia setidaknya 60 tahun. Para peserta tinggal di beberapa kota besar di sekitar China, termasuk Beijing, Shanghai, dan Xian.
Baca Juga
-
Benarkah Obesitas Pengaruhi Efektivitas Vaksin Covid-19? Ini Kata Ahli!
-
Cegah Penyebaran Virus Corona, Ahli Sarankan Rutin Disinfeksi Sikat Gigi
-
Ahli Sarankan Anjing dan Kucing Harus Suntik Vaksin Covid-19
-
Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan Picu Infeksi Ulang, Ini Kata Ahli!
-
Donor Darah Usai Suntik Vaksin Covid-19, Amankah?
-
Studi: Anak-Anak 60 Persen Lebih Mungkin Tularkan Corona Ketimbang Lansia
Secara keseluruhan, 1534 peserta tidur siang secara teratur sementara 680 lainnya tidak. Semua peserta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan penilaian kognitif, termasuk Mini Mental State Exam (MMSE) untuk memeriksa demensia. Rata-rata lama tidur malam sekitar 6,5 jam pada kedua kelompok.
Tidur siang didefinisikan sebagai waktu tidur minimal lima menit berturut-turut, tetapi tidak lebih dari 2 jam dan dilakukan setelah makan siang. Peserta ditanya seberapa sering mereka tidur siang selama seminggu; ini berkisar dari sekali seminggu sampai setiap hari.
Skor kinerja kognitif MMSE secara signifikan lebih tinggi di antara mereka yang tidur siang dibandingkan mereka yang tidak tidur siang. Mereka juga memiliki kesadaran lokasi, kefasihan verbal, dan memori yang lebih baik.
Meskpun begitu, para peneliti menegaskan bahwa studi ini merupakan adalah studi observasional, dan karenanya tidak dapat menetapkan penyebabnya. Dan tidak ada informasi tentang durasi atau waktu tidur siang, yang mungkin penting.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Penyintas Covid-19 Parah Bisa Alami Masalah Kognitif, Layaknya 20 Tahun Lebih Tua
-
Tidur Setelah Makan Siang Aman Dilakukan, Begini Kata Ahli Gizi
-
Kolin Sangat Penting Selama Kehamilan: Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak
-
Kurang Tidur Memengaruhi Cara Jalan, Begini Penjelasan Para Peneliti
-
Awas! Sering Kurang Tidur Bikin Otak Menua Lebih Cepat, Ini Temuan Studinya
-
3 Gangguan Belajar yang Sangat Umum, Tetapi Jarang Diketahui
-
Biarkan Anak Bermain di Alam, Terbukti Bermanfaat untuk Kemampuan Kognitif
-
Penelitian: Punya Teman Pendengar yang Baik Bisa Sehatkan Mental dan Otak
-
Lansia Mungkin Akan Mendapat Manfaat Vaksin TB untuk Covid-19
-
Lindungi Kesehatan Kognitif, Yuk Konsumsi Berbagai Makanan Sehat Berikut