Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Varian baru dari virus corona Covid-19 yang disebut strain 510Y.V2. dari Afrika Selatan disebut lebih menular daripada varian sebelumnya. Hal ini dinyatakan oleh para ahli di negara tersebut pada Senin (18/1/2021).
Meskipun lebih menular, strain ini tidak membuat penyakit atau gejala Covid-19 yang lebih parah.
"Varian baru ini 50 persen lebih menular," kata ahli epidemiologi Profesor Salim Abdool Karim, ketua bersama komite ilmiah kementerian kesehatan seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
"Tidak ada bukti varian Covid-19 baru lebih parah dari varian aslinya (sebelumnya)," tambahnya.
Baca Juga
-
Kurangi Rasa Berdosa, Lakukan Hal Ini Usai Santap Makanan Tinggi Kolesterol
-
Cegah Virus Corona dengan Pakai Lebih dari 1 Masker, Efektifkah?
-
Bolehkah Minum Ibuprofen setelah Suntik Vaksin Covid-19? Ini Kata Ahli!
-
Suntik Vaksin Covid-19, Bolehkah Mendapatkannya saat Sakit Flu?
-
Inggris Menjadi Tempat Uji Coba Klinis Skala Besar Pengobatan Baru Covid-19
-
Sering Alami Nyeri Punggung Bawah? Kondisi Berikut Bisa Jadi Penyebabnya
Para ahli menarik kesimpulan mereka melalui analisis data yang dikumpulkan dari kelompok infeksi utama di seluruh Afrika.
Dengan lebih dari 1,3 juta orang terinfeksi, Afrika Selatan telah mencatat lebih banyak kasus daripada negara lain di benua tersebut. Afrika selatan juga menderita lebih banyak kematian dengan 37.105 terdaftar.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize pada Senin (18/1/2021) mengatakan telah terjadi penurunan infeksi sebesar 23 persen, tetapi jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat sebesar 18,3 persen pada minggu sebelumnya.
"Meskipun jumlah pasien meningkat, angka kematian akibat virus di rumah sakit tidak berubah dari gelombang pertama virus," kata Dr. Waasila Jassat, anggota panel ahli lainnya.
Ketakutan atas varian baru membuat beberapa maskapai penerbangan membatasi diri masuk dan keluar dari Afrika Selatan.
Dalam hal vaksinasi, ahli epidemiologi Abdool Karim mengatakan belum diketahui apakah vaksin saat ini akan efektif melawan varian baru virus corona Afrika Selatan.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!