Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi baru yang dipresentasikan di San Antonio Breast Cancer Symposium 2020 menunjukkan banyak wanita pascamenopause menderita kanker payudara yang tidak memperoleh manfaat tambahan dari kemoterapi.
Sebaliknya, mereka justru dapat mencapai hasil dan tingkat kelangsungan hidup yang sama dengan hanya mengonsumsi obat penghambat hormon.
Melansir Verywell Health, Genomic Health and Exact Sciences melakukan uji coba Rx for Positive Node, Endocrine Responsive Breast Cancer (RxPONDER), yang didanai oleh National Cancer Insitute (NCI).
Mereka mengamati lima ribu wanita di 9 negara yang memiliki hormon reseptor (HR)-positif serta HER2-negatif kanker payudara yang telah menyebar ke satu hingga tiga kelenjar getah bening.
Baca Juga
Peneliti menggunakan tes Oncotype DX, tes genomik dengan menganalisis aktivitas sekelompok gen yang dapat memengaruhi perilaku kanker dan merespons pengobatan.
Semua wanita yang diteliti memiliki skor Oncotype DX 25 atau kurang.
Berdasarkan temuan uji, Skor Kekambuhan Payudara Oncotype DX juga dapat memprediksi kemungkinan kekambuhan pada pasien kanker payudara.
Skor 25 atau kurang, pada skala 1 sampai 100, menunjukkan risiko rendah hingga menengah dari kekambuhan kanker payudara.
"Hal ini memungkinkan kita untuk melihat apa yang mendasari satu tumor berbeda dari yang lain," ujar Steve Shak, MD, kepala petugas medis untuk Exact Sciences, perusahaan induk Oncotype DX.
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi siapa yang lebih mungkin mendapat manfaat dari kemo, selain mengetahui siapa yang lebih atau kurang berisiko kambuh," lanjutnya.
Meski begitu, uji coba ini menyimpulkan mungkin masih ada beberapa manfaat kemoterapi pada wanita pramenopause yang memenuhi kriteria.
Namun, untuk pasien pascamenopause, kemoterapi tidak secara signifikan menurunkan risiko kekambuhan atau meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
“Uji klinis RxPONDER adalah salah satu uji coba terbesar yang pernah dilakukan untuk menentukan efek kemo, jika ada, pada wanita dengan jenis kanker ini,” jelas Shak.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
8 Efek Samping Kemoterapi yang Bisa Muncul, Pengobatan yang Dijalani Vidi Aldiano
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Tidak Melulu Karena Kanker, Berikut 5 Alasan Umum Payudara Nyeri
-
Ada 5 Stadium Kanker Payudara, Ketahui Perbedaannya
-
Gejala Kanker Payudara Tidak hanya Benjolan, Ketahui Tanda Lainnya!
-
Ternyata Ini Alasan Tumor Otak Glioblastoma Mematikan dan Sulit Diobati
-
Kanker Payudara dapat Menyebar ke Tulang, Bagaimana Bisa?
-
Pakai Bra Kawat Disebut Bisa Picu Kanker Payudara, Ahli Beberkan Faktanya
-
Cegah Kanker Payudara, Yuk Perbanyak Konsumsi Lima Makanan Berikut