Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Varian baru virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Kent, Inggris. Mutasi virus corona Covid-19 ini diprediksi bisa menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi pada 2021 mendatang.
Pada skenario terburuk, 118 ribu orang bisa meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 pada musim panas mendatang, dibandingkan 70 ribu kematian pada tahun 2020.
Dalam skenario lainnya mencontohkan 83.200 orang bisa meninggal dunia pada Juli 2021 setelah 200 ribu orang mendapatkan vaksinasi setiap minggunya.
Padahal vaksin Pfizer yang terbukti 95 persen melawan virus corona Covid-19 telah diluncurkan di Inggris sejak awal Desember 2020.
Baca Juga
Inggris menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin Pfizer ini untuk mencegah lonjakan kasus virus corona Covid-19 pada perayaan Natal 2020.
Sayangnya, mutasi virus corona Covid-19 ini ditemukan jauh lebih menular. Artinya, ribuan orang bisa berisiko tertular dan meninggal dunia sebelum mendapatkan suntikan vaksin.
Para ilmuwan telah memperingatkan satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran varian baru virus corona Covid-19 adalah mempercepat vaksin. Karena, sistem vaksinasi berjenjang tidak cukup kuat untuk mencegahnya.
Peneliti SPI-M dari London School of Hygiene and Tropical Medicine telah memodelkan penyebaran varian baru virus corona Covid-19 menggunakan data sekarang untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi selanjutnya.
Tim peneliti memperkirakan strain baru virus corona yang disebut B.1.1.7 secara teknis, 56 persen lebih bisa menular daripada varian sebelumnya.
Meski begitu, belum ada bukti jelas bahwa varian baru virus corona ini akan menyebabkan penyakit yang lebih parah. Tapi, varian virus corona ini pasti menyebabkan lebih banyak kasus rawat inap dan kematian karena menyebar lebih cepat.
"Tingginya tingkat penularan ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kasus rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19 yang diperkirakan lebih tinggi pada tahun 2021 daripada sebelumnya," jelas peneliti dikutip dari The Sun.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak
-
Pernah Lihat Orang Meninggal dalam Posisi Tidur? Ini Kata Dokter!
-
Angka Kematian Covid-19 Terendah di Dunia, Begini 5 Strategi Jepang Mengatasinya
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!