Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Saffron dikenal sebagai rempah termahal dan mewah yang telah digunakan untuk tujuan pengobatan sejak lama, khususnya di Timur Tengah dan Yunani. Saffron sendiri merupakan bumbu yang dipanen dari bunga crocus.
"Saffron adalah rempah-rempah termahal di dunia, sebagian karena sulitnya dipanen," kata Christine Bishara, MD, pendiri From Within Medical, sebuah praktik kesehatan medis integratif di New York City pada Insider.
"Saffron ada di dalam bunga crocus dan sulit dipanen karena setiap benang harus dipanen dengan tangan," imbuhnya. Setelah dipanen, saffron dikeringkan dan dijual dalam bentuk benang aslinya atau digiling menjadi bubuk.
Melansir dari Insider, menurut Yelena Deshko, seorang dokter naturopati dan praktisi keluarga yang berbasis di Toronto menyatakan bahwa saffron adalah ramuan obat yang ampuh karena mengandung lebih dari 150 senyawa kimia, beberapa di antaranya dapat berdampak besar pada kesehatan antara lain:
Baca Juga
-
Mantan Pasien Covid-19 Tetap Harus Mendapat Vaksin, Ini Alasannya!
-
Lezat dan Gurih, Ketahui Manfaat Kesehatan Jamur Shiitake
-
Perlu Tahu, Fakta dan Gejala Virus Corona Baru yang Beredar di Inggris
-
Manfat di Balik Menggambar Doodle, Bisa Bantu Kurangi Stres
-
Thermometer Gun Bisa Tak Efektif, Begini Kata Ahli
-
Meski Ringan, 5 Gejala Covid-19 Ini Harus Diwaspadai
1. Meningkatkan Mood dan Melawan Depresi
Menurut Deshko, Saffron paling terkenal dan paling banyak diteliti untuk efek positifnya pada suasana hati. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa saffron dapat membantu mencegah depresi.
Sebuah tinjauan medis tahun 2019 yang mencakup sembilan studi tentang efek saffron pada depresi ringan hingga sedang menemukan bahwa rempah-rempah ini memiliki efek signifikan dalam mengurangi keparahan depresi.
2. Melawan Peradangan
Tinjauan medis 2019 lainnya menemukan saffron dalam bentuk kering, ekstrak, dan dikemas, tampaknya mengatur neurotransmitter termasuk serotonin. Hal ini dapat mengurangi peradangan dan bertindak sebagai antioksidan.
"Saffron memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang membantu mengatasi kondisi seperti penyakit jantung, obesitas, Alzheimer, dan diabetes," kata Bishara.
3. Penyakit Alzheimer
Crocin yang merupakan bagian dari saffron telah terbukti membantu penderita penyakit Alzheimer dengan mengurangi degenerasi di otak.
4. Kanker
Kandungan karotenoid dalam saffron telah terbukti menunjukkan manfaat perlindungan terhadap kanker dan pembentukan tumor serta menjadi pelindung perawatan kanker seperti kemoterapi pada model hewan.
5. Penyakit Jantung
Saffron telah terbukti mengurangi kolesterol dan obesitas pada model hewan. Oleh karena itu, penelitian menunjukkan bahwa saffron dapat mengurangi risiko serangan jantung. Namun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengetahui secara pasti.
6. Diabetes
Crocetin dalam saffron telah dikaitkan dengan pencegahan resistensi insulin, suatu kondisi yang menjadi penyebab utama diabetes tipe 2.
Meskipun saffron umumnya dianggap aman dalam dosis yang sesuai untuk penggunaan jangka pendek, namun penting untuk membicarakannya dengan dokter sebelum memulai suplemen herbal apapun, termasuk saffron.
7. Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Saffron disebut bisa mengobati disfungsi seksual. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saffron dapat meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi.
Sebuah studi kecil tahun 2008 menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi 30 mg safron sehari juga mengalami lebih sedikit gejala PMS dibandingkan dengan wanita yang menerima plasebo.
Sementara studi kecil tahun 2009 menemukan bahwa 200 mg kunyit sehari dapat meningkatkan jumlah dan durasi ereksi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Bolehkah Minum Obat dengan Kopi? Dokter Jelaskan Hal Ini
-
Ternyata Begini Cara Obat Menargetkan Bagian Tubuh yang Sakit
-
Minum Obat Pencahar Berlebihan Bisa Timbulkan 5 Bahaya Ini
-
Korea Utara Mulai Produksi Obat-obatan dan Peralatan Medis Dalam Waktu Singkat Demi Lawan Covid-19
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Produk Obat-obatan Palsu Merajalela Selama Pandemi Covid-19, Terutama di India
-
Jangan Salah Pilih, Teh Herbal Ini Justru Tingkatkan Risiko Kanker!