Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dislokasi rahang umumnya terjadi pada orang yang lebih tua, namun belakangan banyak dialami anak muda yang disebabkan tertawa atau menguap terlalu lebar. Kondisi ini membuat mulut sulit mengatup bisa terjadi pada siapa saja.
"Seharusnya (dislokasi rahang) pada usia tua, tapi karena kebiasaan anak muda sekarang yang terlalu over misalnya suka ketawa ngakak apalagi kalau lagi kumpul bareng teman-teman sehingga bisa dislokasi," kata Dokter Helmiyadi Kuswardhana, M.Kes, Sp.OT pada Suara.com, Senin (30/11/2020) melalui pesan WhatsApp.
Menurut dokter Helmiyadi, dislokasi rahang bisa terjadi karena kelamahan otot, ligament dan kapsul di daerah TMJ (temporo-mandibular joint). Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor termasuk tertawa dan menguap terlalu lebar.
"Over aktivitas menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukuran lebih besar dari mulut, menggigit makanan yang keras, muntah hebat dan Penyakit bawaan (epilepsi)," ujar dokter Helmiyadi.
Baca Juga
-
Ahli Sebut Semprotan Disinfektan Perburuk Penyebaran Virus Corona
-
Kepercayaan Diri Rendah Hilangkan Gairah Seksual, Ini 3 Cara Mengatasinya!
-
Aktor James Bond Pertama, Sean Connery Meninggal karena Pneumonia
-
Jangan Salah Paham, Kenali Perbedaan Gejala Virus Corona dan Kanker Paru
-
Curhatan Dina Novelis, Alami Depresi Postpartum Sampai Amnesia Sesaat!
-
Rawat Pasien Covid-19 di Rumah, Ikuti 6 Cara Ini agar Tetap Aman!
Kondisi ini juga bisa dipicu oleh riwayat trauma seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga, ditinju, dan riwayat dislokasi sebelumnya.
Sebelumnya melalui akun Instagramnya @dr.helmiyadi_hk pada, Minggu (29/11/2020) menunjukkan seorang pasien yang tak bisa menutup mulurnya akibat dislokasi rahang.
"Ada pasien laki-laki usia 45 tahun masuk dengan keluhan tidak bisa menutup mulutnya karena dia menguao terlalu lebar," ujar dokter Helmiyadi pada melalui akun Instagramnya.
Untuk menghindari peristiwa dislokasi sendi rahang, dokter Helmiyadi menyarankan agar menghindari benturan dan selalu memakai pengaman seperti helm saat berkendara untuk mengurangi risiko trauma di area rahang.
Ia juga menyarankan untuk berhati-hati saat makan, tertawa, hingga menguap. "Saat makan, hindari makan yg terlalu keras dan makanan berukuran besar harus dipotong-potong kecil. Hindari menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak," ujarnya.
"Jika ada penyakit bawaan seperti epilepsi harus segera berobat," imbuh dokter Helmiyadi.
Apabila terlanjur terjadi dislokasi rahang, dokter Helmiyadi menyarankan untuk segera mendatangi Unit Gawat Darurat (UGD).
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Terapi Tertawa Bisa Mengurangi Rasa Sakit dan Stres
-
Gejala Kanker Paru-Paru Bisa Terasa selama Tertawa, Perhatikan Tanda Ini!
-
Jangan Diabaikan, Menguap Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung!
-
Studi: Orang Banyak Tertawa Cenderung Bisa Menghindari Stres
-
Efek Tak Terduga dari Tertawa, Buat Orang Siap Hadapi Stres
-
Humor saat Pandemi Disebut Jadi Obat Mujarab
-
Wanita Ini Selalu Tidur Setiap Kali Tertawa, Ternyata Ada Kelainan Saraf
-
Idap Penyakit Langka, Remaja Ini Selalu Mendadak Lumpuh saat Tertawa
-
Wanita Ini Tak Bisa Menutup Mulutnya Setelah Tertawa Keras, Mengapa?