Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah temuan peneliti menyebut bahwa orang yang banyak tertawa disebut lebih mampu menghadapi peristiwa yang membuat stres. Temuan ini dilakukan para peneliti dari University of Basel dan diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.
Melansir dari India Times, menurut perkiraan peneliti, seseorang umumnya tertawa sebanyak 18 kali setiap hari selama berinteraksi dengan orang lain dan tergantung pada tingkat kesenangan yang mereka alami.
Para peneliti juga melaporkan perbedaan terkait waktu, usia, dan jenis kelamin, rata-rata wanita tersenyum lebih banyak daripada pria. Divisi Psikologi Klinis dan Epidemiologi dari Departemen Psikologi di University of Basel menyelidiki hubungan antara peristiwa stres dan tawa.
Dalam studi longitudinal intensif, para peneliti mengajukan pertanyaan selama 14 hari. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan frekuensi dan intensitas tawa serta alasan untuk tertawa. Sementara pertanyaan mengenai stres berkisar antara peristiwa stres atau gejala stres yang dialami.
Baca Juga
-
Kurang Tidur Bisa Bikin Kurang Semangat pada Keesokan Hari
-
Keren, Ilmuwan Ciptakan Kulit Elektronik Demi Pengguna Anggota Tubuh Palsu!
-
Demi Kesehatan Ibu dan Bayi, Berapa Jarak Kehamilan Ideal Tiap Anak?
-
Pasien Covid-19 Pulih Dilaporkan Mengalami Kerontokan Rambut
-
5 Makanan Sehat untuk Turunkan Risiko Kanker Payudara
-
Duh, Pasien Covid-19 yang Sembuh Berisiko Alami Gangguan Kejiwaan!
Dengan menggunakan metode ini, para peneliti dapat mempelajari hubungan antara tertawa, peristiwa stres, serta gejala stres fisik dan psikologis. Analisis didasarkan pada data dari 41 mahasiswa psikologi, 33 di antaranya adalah wanita dengan usia rata-rata di bawah 22 tahun.
Pada analisis pertama menunjukkan bahwa sering tertawa dikaitkan dengan gejala stres subjektif yang lebih rendah. Tapi pada analisis kedua menunjukkan bahwa kekuatan tertawa tidak memengaruhi gejala stres secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sering tertawa lebih penting daripada keras atau lemahnya tertawa.
"Ini bisa jadi karena orang lebih baik dalam memperkirakan seberapa sering mereka tertawa daripada intensitasnya," catat para peneliti.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Terapi Tertawa Bisa Mengurangi Rasa Sakit dan Stres
-
Stres Bisa Pengaruhi Tingkat Kesuburan Wanita, Ini Temuan Peneliti!
-
Stres Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi, Ternyata Ini Hubungannya!
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Alasan Karyawan Perlu Ambil Cuti, Tak Cuma Mengurangi Stres
-
Teknologi Komunikasi yang Makin Mutakhir Bikin Stres Tinggi di Tempat Kerja
-
Karena Stres Berat, Selebgram Ini Sudah Menyapih Anak di Usia 4 Bulan
-
5 Manfaat Mendengarkan Musik, Tak Cuma Bikin Mood Lebih Baik
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus