Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular yang mengacu pada kondisi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat oleh penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.
Seseorang bisa berisiko mengalami serangan jantung bisa kebiasaan mendengkur ketika tidur. Mendengkur adalah kondisi terkait apnea tidur obstruktif yang meningkatkan risiko diabetes, obesitas, hipertensi, dan stroke.
Apnea tidur memengaruhi lebih banyak pria daripada wanita di awal kehidupan. Apnea tidur juga tidak lebih dari sekadar gangguan tidur, tetapi bisa mengancam kesehatan jantung.
Menurut American Heart Association dilansir dari Express, mendengkur bisa menjadi tanda apnea tidur yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sedangkan, penyakit jantung bisa menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga
Apnea tidur ini disebabkan oleh jeda pernapasan seseorang ketika tidur. Kondisi ini bisa terjadi akibat beban di dada dan leher bagian atas yang menghalangi saluran udara.
Anda bisa berisiko terkena apnea tidur jika mendengkur sangat keras dan terdengar seperti terengah-engah atau tersedak. Mendengkur juga mengacu pada pola tidur yang mana seseorang bernapas sambil mengeluarkan suara mendengus.
Kebiasaan mendengkur ini bisa lebih berbahaya seiring bertambahnya usia karena menyebabkan penyakit jantung. Ada beberapa jenis apnea tidur, tetapi yang paling umum adalah apnea tidur obstruktif.
Kondisi ini memengatuhi pola pernapasan saat tidur dan mnyebabkan seseorang berhenti bernapas dan mulai berulang kali.
Jika tak diobati, apnea tidur bisa meningkatkan risiko stroke, detak jantung tidak teratur dan diabetes tipe 2. Anda bisa menurunkan risikonya dengan mengurangi berat badan bila obesitas dan menghindari minuman alkohol.
Sedangkan, Anda bisa menurunkan risiko serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan pola makan atau gaya hidup. Pasalnya, konsumsi makanan sehat dan seimbang akan menurunkan risiko timbunan lemak di arteri.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
Asma dan Bronkitis Sering Dianggap Sama, Dokter Jelaskan Bedanya
-
3 Latihan Pernapasan Ini Dapat Mengatasi Insomnia, Mau Coba?
-
Hati-hati, Kebiasaan Duduk Berjam-jam Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Ini Sebabnya!
-
Wanita 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Asma, Ini Sebabnya!
-
Waduh, Rumah Lembap dan Berjamur Bisa Picu Masalah Pernapasan Lho!
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Cek Risiko Alami Serangan Jantung Lewat Mata, Begini Caranya!
-
Serangan Jantung Senyap Perlu Diwaspadai, Gejalanya Sangat Ringan!