Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Selasa, 22 September 2020 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa berbicara setidaknya dua bahasa bisa menunda penurunan kemampuan neurologi dan kognitif di hari tua. 

Melansir dari Medical Xpress, penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Neuropsychologia, disusun oleh para ilmuwan dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC) dan Universitas Pompeu Fabra (UPF).

"Prevalensi demensia di negara-negara yang  menggunakan lebih dari satu bahasa 50 persen lebih rendah (mengalami masalah neurologi) daripada di wilayah dengan populasi yang menggunakan satu bahasa untuk berkomunikasi," kata peneliti Marco Calabria, profesor Fakultas Ilmu Kesehatan UOC.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa penggunaan dua bahasa atau lebih seumur hidup dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menunda kemunculan demensia.

"Kami ingin menemukan mekanisme bagaimana bilingualisme berkontribusi pada kemampuan kognitif dalam kasus gangguan kognitif ringan dan Alzheimer," kata Calabria, yang memimpin penelitian.

Ilustrasi Lansia (Shutterstock)

Untuk lebih memahami pengaruh bilingual dengan manfaat kognitif, para peserta diminta untuk melakukan berbagai tugas kognitif dengan fokus utama pada sistem kontrol eksekutif. Dalam hal ini, peneliti juga mengategorikan orang yang secara aktif berbicara dua bahasa dan orang yang berbicara satu bahasa namun terpapar atau mengerti bahasa lain.

"Kami melihat bahwa orang dengan tingkat bilingualisme yang lebih tinggi menerima diagnosis gangguan kognitif ringan lebih lambat daripada mereka yang menjadi bilingual pasif," kata Calabria.

Menurut Calabera, berbicara menggunakan suatu bahasa dan berpindah ke bahasa lainnya secara rutin bisa menjadi bagian dari pelatihan otak yang dilakukan seumur hidup. Hal ini yang kemudian akan berefek pada kesehatan otak. 

BACA SELANJUTNYA

Awas! Sering Kurang Tidur Bikin Otak Menua Lebih Cepat, Ini Temuan Studinya