Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ilmuwan hingga kini masih mengupayakan pengembangan terapi atau pengobatan serta vaksin Covid-19. Dan beberapa waktu ini kita lebih sering mendapatkan informasi perkembangan vaksin yang telah memasuki tahap ketiga, yaitu uji klinis terhadap manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, editor jurnal ternama membahas Operation Warp Speed dan tanggapan pemerintah AS terhadap Covid-19, yang sebagian besar berfokus pada terapi atau pengobatan.
Fox News melaporkan, Operation Warp Speed adalah rencana pemerintah AS untuk segera meningkatkan pengembangan dan produksi vaksin, terapi, dan diagnostik.
“Terapi, dalam satu hal, lebih rumit daripada vaksin. Ada sejumlah pendekatan untuk vaksinasi dan sejumlah titik akhir yang serupa, tetapi untuk terapi, ada banyak sekali target dan sasaran," kata Dr. Eric Rubin, pemimpin redaksi New England Journal of Medicine (NEJM).
Baca Juga
Rubin menjelaskan bahwa terapi dapat dilakukan dengan sejumlah pendekatan, seperti mencoba menargetkan virus, menargetkan host atau menargetkan keduanya. Semua ini tentu memiliki konsekuensi yang berbeda.
Para peneliti dapat memilih molekul sintetis kecil atau makromolekul biologis besar. Hal ini juga memiliki cara pengembangan yang berbeda, katanya.
"Waktu pengembangan dari penemuan hingga terbentuknya obat yang efektif bahkan lebih kama daripada vaksin, seringkali diperpanjang hingga puluhan tahun," sambungnya, dilansir Fox News.
Operation Warp Speed menetapkan tiga kriteria terapi yang dapat mereka dukung, yaitu kandidat harus siap untuk pengujian klinis musim gugur ini, harus ada data praklinis yang kuat yang mendukung penggunaannya, dan setiap kandidat yang dipilih harus dapat dikirimkan dalam skala besar pada akhir 2020.
Namun, Rubin mengatakan kriteria tersebut sangat membatasi calon terapi potensial.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Peneliti Temukan Inovasi Baru untuk Pengobatan Jangka Panjang Asma
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat