Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan lemak kaki atau tungkai lebih banyak punya risiko kecil mengalami hipertensi.
Studi ini telah dipresentasikan secara online di American Heart Association's Hypertension 2020 Scientific.
"Pada akhirnya, apa yang kami catat dalam penelitian ini adalah diskusi lanjutan tentang risiko hipertensi yang terkait dengan keberadaan lemak," kata peneliti utama Aayush Visaria, MPH, mahasiswa kedokteran tahun keempat di Rutgers New Jersey Medical School di Newark seperti yang dilansir dari Science Daily.
"Kami tahu dengan pasti bahwa lemak di sekitar pinggang merusak kesehatan, namun lemak di sekitar kaki kemungkinan besar bukan hal yang buruk dan bahkan mungkin melindungi Anda dari hipertensi," imbuhnya.
Baca Juga
-
Sering Mengetik di Ponsel, Kanye West Harus Menyuntikkan Steroid ke Tangan
-
Jangan Sampai Sobek, Hindari Kesalahan Pakai Kondom Ini
-
Waspada, Kanker Ovarium Bisa Ditandai dengan Perut Nyeri dan Membesar
-
Perceraian Orangtua Berpengaruh pada Hormon Oksitosin Anak, Apa Dampaknya?
-
2 Jenis Olahraga Ini Bisa Bantu Kontrol Tekanan Darah, Apa Saja?
-
500 Ribu Lebih Anak di AS Terinfeksi Virus Corona, Banyak dari Kulit Hitam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dengan persentase lemak kaki yang lebih tinggi memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami hipertensi dibandingkan mereka yang memiliki kadar lemak rendah di kaki.
Pada penelitian ini, partisipan dengan persentase lemak tungkai yang lebih tinggi memiliki kemungkinan 61 persen lebih kecil risikonya mengalami berbagai jenis tekanan darah tinggi.
Selain itu, peserta dengan lemak tungkai lebih tinggi berisiko 53 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi diastolik dan 39 persen lebih rendah megalami tekanan darah tinggi sistolik.
"Jika hasil ini dikonfirmasi oleh penelitian yang lebih besar dan lebih kuat dalam penelitian yang menggunakan metode pengukuran yang mudah diakses seperti lingkar paha, maka ada potensi pembaharuan perawatan pasien," kata Visaria.
Peneliti mengharapkan ada pengukuran lemak kaki yang lebih mudah agar diagnosis hipertensi lebih mudah juga dilakukan.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Menjaga Tekanan Darah Pasca Lebaran, Penderita Hipertensi Bisa Terapkan Hal Ini
-
Jangan Asal, Olahraga Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi!
-
Peneliti: Tekanan Darah Tinggi Tingkatkan Risiko Epilepsi 2 Kali Lipat
-
Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Cobalah 7 Cara Berikut
-
Mimisan Terus-menerus, Hati-hati Tanda Tekanan Darah Tinggi Parah!
-
Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Cobalah Berendam Air Panas 2-3 Kali Seminggu
-
Penelitian: Diabetes dan Hipertensi Picu Risiko Stroke Pasien Covid-19