Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Salah satu tanda awal kanker paru-paru yang sering kali tidak diperhatikan adalah nyeri punggung. Sayangnya gejala yang satu ini sering kali tidak disadari.
Dilansir dari Express, lebih dari seperempat pasien kanker paru-paru mengembangkan rasa dakit di punggung. Kemungkinan nyeri punggung pada pasein terjadi karena tumor menekan saraf tulang belakang.
Oleh karena itu, nyeri punggung bisa jadi gejala awal serangan kanker paru-paru.
"Kebanyakan orang hanya memahami bahwa kanker paru-paru ditandai dengan batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sesak napas atau kelelahan," kata Yayasan Kanker Paru-Paru Roy Castle.
Baca Juga
-
Berbagi Korek Apik Bisa Picu Penularan Virus Corona, Ini Kata Ahli!
-
Menurut Ahli, Hewan Alpaca Punya Nanobodi untuk Netralisir Covid-19
-
WHO Sebut Kondisi Terburuk dari Pandemi Covid-19 Masih Belum Terjadi
-
Studi: Kesehatan Pasangan Bisa Buruk Jika Sering Dikritik!
-
Studi: Obat Penurun Kolesterol Dapat Turunkan Angka Kematian Covid-19
-
Bioskop akan Dibuka, Ini Saran Dokter agar Tetap Aman dari Covid-19!
"Tetapi sakit punggung adalah salah satu hal yang sering kami jelaskan," tambah yayasan tersebut.
Menurut Yayasan Roy Castle, mungkin banyak orang beralasan saat merasakan nyeri punggung. Sebab nyeri punggung bisa saja disebabkan oleh hal lain.
"Bagaimanapun itu (nyeri punggung) tetap bisa menjadi tanda kanker paru-paru. Jika Anda memiliki gejalanya, cobalah untuk datang ke dokter sesegera mungkin," tambah yayasan tersebut.
Tapi, perlu diingat bahwa sakit punggung adalah kondisi umum sehingga belum tentu menandakan kanker paru-paru.
Gejala kanker paru-paru lainnya yang mungkin perlu Anda perhatikan adalah batuk yang tidak hilang, tenggorokan serak atau napas pendek.
Anda harus berbicara dengan dokter jika Anda khawatir tentang tanda-tanda atau gejala kanker paru-paru.
Kanker paru-paru sendiri paling sering terjadi pada orang-orang yang merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu dan riwayat keluarga. Perawatan bervariasi seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi obat dan imunoterapi.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Wanita Ini Idap Kanker Stadium Akhir
-
Tak Pernah Merokok, Pasangan Suami Istri Ini Idap Kanker Paru-paru Stadium 4!
-
Kiki Fatmala Idap Kanker Paru-pari Stadium 4, Waspadai Tanda-tandanya!
-
Gejala Kanker Paru-paru, Perhatikan Perubahan Tak Biasa Ini Pada Jari Tangan!
-
Ini Lho Bedanya Saraf Kejepit dan Keseleo
-
Suplemen Beta Karoten Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Paru-paru & Lambung
-
Jangan Asal, Minum Suplemen Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Paru-paru
-
Atasi Nyeri Punggung dengan Nikmat, Yuk Konsumsi Buah Ceri
-
Awalnya Dikira Long Covid-19, Wanita Ini Justru Idap Kanker Paru-paru!
-
Diare hingga Nyeri Punggung, Ternyata Pria Ini Positif Virus Corona