Selasa, 30 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Minggu, 07 Juni 2020 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ketika anak dalam masa pertumbuhan, semua nutrisi, terutama zat besi, sangat mereka butuhkan. Kekurangan nutrisi satu ini dapat memengaruhi perkembangan dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia defisiensi besi. Namun, ini adalah kondisi yang cukup umum di antara anak-anak dan kemungkinan sulit dikenali pada awalnya.

Umumnya, dilansir dari The Health Site, penyebab kondisi ini adalah pola makan yang buruk, kehilangan darah dan ketidakmampuan untuk menyerap zat besi dari sumber makanan.

Gejala kekurangan zat besi pada anak

Biasanya, gejala awal kekurangan zat besi begitu 'halus'. Hanya ketika anak sudah menderita anemia defisiensi besi, barulah gejala mulai terlihat.

Makanan mengandung tinggi zat besi. (Shutterstock)

Tanda umumnya seperti kulit pucat, kelelahan, tangan dan kaki dingin, nafsu makan buruk dan kuku menjadi rapuh atau mudah patah, hingga mengalami kesulitan menelan.

Anak juga menunjukkan tanda pertumbuhan dan perkembangan yang melambat, pernapasan cepat yang tidak normal, masalah perilaku dan infeksi yang sering terjadi.

Sumber makanan zat besi

Ada beberapa makanan kaya zat besi, misalnya daging tanpa lemak, ikan tuna, kacang-kacangan dan kentang. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli atau buah-buahan kering seperti kismis juga sarat zat besi.

BACA SELANJUTNYA

Harus Dijaga, Inilah Makanan yang Harus Dihindari Setelah Operasi Batu Empedu