Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menurut peneliti Jepang, virus menjadi aspek yang potensial dalam pengobatan kanker dan berbagai penyakit lain. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti Jepang dan telah diterbitkan dalam jurnal Cancers.
Dilansir dari New York Post, para peneliti dari Universitas Hokkaido di Jepang telah merekayasa gen adenovirus. Gen virus ini merupakan keluarga virus yang menyebabkan gejala ringan untuk mereplikasi sel kanker di dalam dan membunuh kanker.
Fumihiro Higashino, seorang ahli onkologi molekuler dan timnya memasukkan unsur-unsur yang kaya adenilat-uridilat (AREs) dari dua gen manusia. Unsur tersebut adalah penstabil yang ditemukan dalam jenis makromolekul yang ada di semua sel biologis ke dalam dua jenis virus.
Metode tersebut dilakukan agar secara spesifik unsur-unsur itu dapat membantu menyerang sel kanker.
Baca Juga
-
Orang Kulit Hitam Bisa Lebih Parah Alami Covid-19, Peneliti Ungkap Sebabnya
-
Perokok Memiliki Lebih Banyak Reseptor untuk Ditempeli Virus Corona
-
Aman Bercinta saat Pandemi Corona & Jaga Kesehatan Seksual dengan Trik Ini
-
Waspada, Lockdown Bisa Berisiko pada Kesehatan Mental Anak-Anak
-
Ahli: Memakai Masker Jangka Panjang Bisa Pangkas Pasokan Oksigen Darah
-
WHO Peringatkan Dunia Masih Alami Gelombang Pertama Wabah Virus Corona
"Gagasan di balik penyisipan unsur adalah bahwa AREs akan menstabilkan adenovirus pembunuh yang memungkinkan mereka mereplikasi di dalam sel kanker tetapi tidak pada sel sehat normal," kata Higashino dalam sebuah pernyataan.
Untuk menguji virus yang dimodifikasi, para peneliti memasukkan sel kanker manusia di bawah kulit tikus yang kemudian berkembang menjadi tumor.
Mereka kemudian menyuntikkan adenovirus ke dalam tumor dan mengakibatkan penyusutan tumor secara signifikan.
Higashino mengatakan temuan itu menjanjikan karena tidak hanya untuk mengobati kanker tetapi bisa untuk mengobati sejumlah penyakit lainnya.
"Kami pikir virus yang kami rekayasa juga memiliki potensi untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan radang, infeksi virus, hipoksia, dan iradiasi ultraviolet," kata Higashino.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Cegah Kanker, Peneliti Sarankan Makan Pisang Setiap Hari!