Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Lockdown virus corona berisiko pada kesehatan mental anak-anak secara umum maupun yang memiliki masalah perkembangan saraf. Hal tersebut telah diperingatkan oleh direktur senior NHS, Profesor Tim Kendall.
Dilansir dari Independent, profesor Kendall seorang konsultan psikiater, mengatakan bahwa masalah utama baginya adalah kesehatan mental anak-anak.
Dia mengatakan panggilan ke Childline (layanan konseling anak dan remaja) telah meningkat 50 persen selama beberapa bulan terakhir.
“Saya mendengar orangtua benar-benar berjuang dengan melakukan pendidikan di rumah, benar-benar berjuang dengan anak-anak yang punya masalah perkembangan saraf seperti ADHD dan autisme. Anak-anak ini sedang stres," kata Profesor Kendall.
Baca Juga
-
Resmi Rilis, Daftar Antivirus yang digunakan Pasien Covid-19 di Indonesia
-
WHO Peringatkan Dunia Masih Alami Gelombang Pertama Wabah Virus Corona
-
China Berhasil Kembangkan Vaksin Covid-19, Kini dalam Tahap Uji Klinis 2!
-
Diet Golongan Darah, Apakah Terbukti Menurunkan Berat Badan?
-
Bagi Pelanggan, Begini Aturan Kesehatan dari Kemenkes untuk Sektor Jasa
-
Studi: Virus Corona Bisa Tertinggal di Permukaan Sprei Pasien Covid-19
"Saya pikir tidak ada keraguan bahwa dengan data yang kami dapatkan sekarang dan kami secara aktif melihat ini, bahwa anak-anak dan remaja autisme, khususnya ADHD tetapi umumnya anak-anak dan remaja, saya pikir, menderita cukup tertekan dengan lockdownm," ujarnya.
Ia menambahkan, “ini adalah sesuatu yang kami persiapkan. Jadi kami berbicara dengan kepala eksekutif, direktur medis dan membantu perwalian di seluruh negeri untuk melangkah dan mulai bersikap lebih asertif," tambahnya.
Profesor Kendall mengatakan kepala eksekutif NHS Inggris, Sir Simon Stevens untuk mendukung perluasan layanan kesehatan mental sebagai bagian dari rencana jangka panjang layanan kesehatan.
"Semua orang tahu bahwa kesehatan mental memiliki hasil yang buruk untuk kesehatan fisik, untuk ekonomi dan lainnya. Jadi sekarang adalah waktu untuk memastikan kesehatan mental tetap sehat," kata Profesor Kendall.
"Kami tidak akan berhenti memastikan ini terjadi, dan Simon Stevens benar-benar di belakangnya. Saya pikir kita masih memiliki peluang bagus untuk hal itu terjadi," imbuhnya.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Ingin Punya Kesehatan Mental yang Bagus? Hiatus dari Media Sosial selama Seminggu Saja!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!