Minggu, 28 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 17 April 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Para ilmuwan dari Institute Pasteur Prancis sedang berupaya menggunakan vaksin campak untuk melawan virus corona Covid-19. Saat ini sudah ada 115 vaksin untuk melawan virus corona Covid-19 yang telah dikembangkan di seluruh dunia.

Para ilmuwan menggunakan vaksin campak untuk mendorong tubuh memproduksi antibodi yang bisa melawan virus corona Covid-19.

Koalisi Norwegia untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi pun telah menyetujui dan mendanai penelitian praklinis lembaga tersebut. Vaksin campak ini salah satu dari 8 kandidat vaksin lainnya yang didukung CEPI.

Tetapi, ahli virologi Frederic Tangy, kepala laboratorium inovasi vaksin institut mengatakan imunisasi salan satu solusi nyata untuk pandemi virus corona Covid-19.

"Menurut yang kita ketahui potensi menular virus corona Covid-19 mencapai 70 persen populasi manusia yang perlu imunisasi," kata Tangy kepada Business Insider dikutip dari Science Alert.

ilustrasi vaksin campak (shutterstock)

Institut Pasteur memiliki rekam jejak yang patut ditiru dalam memerangi penyakit menular. Institut Pasteur ini dibuka pada tahun 1888 silam.

Louis Pasteur, perintis biokimia Perancis ini pernah mengembangkan vaksin antraks dan rabies. Pada tahun-tahun berikutnya sejak di buka, Pasteur juga mencari obat untuk demam tifoid, tuberkulosis, polio, demam kuninh, HIV dan lainnya.

Saat ini, sudah hampir 133 departemen di Institute Pasteur yang fokus dalam melawan virus corona Covid-19.

Pada bulan Januari, para ilmuwan Pasteur menyelesaikan sequencing genom lengkap pertama dari kasus virus corona Covid-19 di Eropa, hanya beberapa hari setelah COVID-19 kasus pertama Perancis dilaporkan.

Sequencing genom itu adalah langkah penting dalam memahami jika virus telah bermutasi secara signifikan dari penemuan awalnya di Wuhan, China.

Kemudian lembaga ini telah menguji vaksin campak yang digunakan untuk melawan virus corona Covid-19.

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Kini, tim Tangy pun sedang memodifikasi vaksin campak standar untuk memasukkan protein SARS-CoV-2 tunggal yang menyebabkan penyakit corona Covid-19. Mereka berharap vaksin ini akan memicu respons kekebalan tubuh yang setara dengan vaksin MMR.

Vaksin campak ini digunakan untuk menginduksi kekebalan yang kuat dan tahan lama setelah injeksi tunggal. Penggunaan vaksin campak berlisensi, artinya proses pengujian dan paten akan berjalan lebih cepat.

"Setiap pabrik di dunia dapat menghasilkan vaksin untuk campak," kata Tangy.

Strategi ini telah menghasilkan hasil yang menjanjikan untuk vaksin prototipe institutw terhadap chikungunya, penyakit yang menginfeksi jutaan orang di Asia Selatan dan Afrika setiap tahun.

Penyakit ini menyebabkan pembengkakan sendi, nyeri otot dan ruam. Selain itu, chikungunya juga terbukti bisa menyebabkan kefatalan pada orang yang sangat muda dan tua dan orang dengan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Setelah 7 tahun uji klinis, vaksin chikungunya akhirnya tersedia setelah melewati 3 fase.

"Kami menganggap proses itu cepat," kata Tangy. Penelitian mengenai vaksin corona Covid-19 institut ini bergerak dengan kecepatan sangat tinggi

Kapan jadwal untuk vaksinnya?

Jika kandidat vaksin campak ini terbukti bisa mengatasi virus corona Covid-19, mitra lembaga di Pusat Penelitian Vaksin Universitas Pittsburgh itu dapat memulai pengujian hewan dalam hitungan bulan. 

Langkah selanjutnya adalah perusahaan biotek Austria Themis untuk membuat ratusan botol untuk uji klinis.

Tangy memperkirakan vaksin itu bisa mulai diuji pada orang dalam setahun. Dia memeringatkan bahwa para peneliti perlu waktu yang cukup untuk menguji efek samping vaksin sehingga mereka dapat mencegah atau mengurangi mereka.

"Masalah yang sangat sensitif dengan vaksin untuk virus semacam itu adalah respon imun, yang mungkin jauh lebih mematikan daripada penyakit itu sendiri," katanya," jelasnya. Padahal reaksi vaksin yang tidak terkendali akan berbahaya

BACA SELANJUTNYA

Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19