Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah penelitian dari China yang diterbitkan bulan Maret mengamati 112 pasien corona Covid-19. Ditemukan bahwa 17 pasien ini meninggal di mana 15 di antaranya memiliki kondisi obesitas.
Melansir dari Aljazeera, penelitian di China itu menghasilkan 15 dari yang meninggal (17) digolongkan sebagai kelebihan berat badan atau lebih pada skala Indeks Massa Tubuh (BMI). Artinya, 88 persen kematian pada penelitian tersebut terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan.
Sementara dari 95 orang yang selamat 18 diantaranya adalah orang dengan kelebihan berat badan. Dalam hal ini, maka orang dengan berat melebihi BMI hanya selamat 19 persen.
Tak hanya penelitian dari China, Diederik Gommers, ketua asosiasi perawatan intensif Belanda, mengatakan kepada wartawan TV di Belanda, bahwa 66 persen hingga 80 persen pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif adalah orang obesitas.
Baca Juga
-
China Alami Lonjakan Kasus Corona Covid-19 Lagi, Paling Banyak Asimtomatik
-
Peneliti UGM Rekomendasikan Produk Pembersih untuk Disinfektan, Apa Saja?
-
Peneliti: Penggunaan Masker Bisa Pangkas Kematian Covid-19 hingga 10 Persen
-
Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Masker Bedah selama 7 Hari
-
Riwayat Penyakit Kronis Pengaruhi Tingkat Kefatalan Pasien Corona Covid-19!
-
Kerja Keras Lawan Corona Covid-19, Perawat dan Dokter Rentan Alami Depresi!
Pada program berita TV yang sama, Peter van der Voort, dari rumah sakit pendidikan Universitas Groningen, menyatakan bahwa di ruang perawatan intensif lebih banyak dihuni orang obesitas.
"Kami tidak tahu mengapa, tetapi sangat nyata," kata Voort seperti yang dikutip dari Aljazeera.
Meskipun belum ada penelitian yang signifikan mengenai obesitas dan risiko Covid-19, namun obesitas menimbulkan gangguan pada fungsi sistem kekebalan yang disebut limfoid dan neutrofil.
Melansir dari Aljazeera, obesitas memicu ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh dan peradangan kronis pada jaringan normal. Hal ini yang membuat orang dengan obesitas lebih berisiko mengalami komplikasi infeksi dan tingginya tingkat penyakit kronis pada umumnya.
Ini berlaku untuk infeksi umum seperti infeksi kulit atau luka. Sistem kekebalan orang obesitas sudah bekerja keras, bahkan saat istirahat. Sehingga orang obesitas yang terinfeksi virus corona memiliki risiko yang semakin tinggi, termasuk kesulitan bernapas dan pneumonia.
Selain itu, ada tantangan signifikan ketika menangani pasien dengan obesitas di ICU. Mereka secara fisik lebih sulit untuk diintubasi karena leher yang cenderung lebih tebal. Hal ini juga bisa memberikan tekanan pada saluran udara.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!