Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Selasa, 07 April 2020 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tim peneliti dari Universitas Yale menemukan, bahwa penggunaan masker bisa memangkas kematian akinat Covid-19 hingga 10 persen. Mereka membandingkan negara yang menggunakan masker seperti Korea Selatan dan Jepang dengan Italia yang tidak merekomendasikan penggunaan masker.

Mengalihbahasakan dari WebMD, hasil dari penelitian tersebut cukup mengejutkan di mana penggunaan masker bisa memotong angka kematian sampai 10 persen. Menurut pihak Yale, metode penelitian dihitung tanpa melihat kebijakan lain sperti penutupan sekolah dan tempat kerja.

Para peneliti menulis bahwa temuan mereka menjadikan penggunaan masker sebagai hal yang tidak perlu ditunda lagi.

"Kami menemukan bahwa kebijakan ini dapat memiliki manfaat yang sangat besar, tetapi harus digabungkan dengan kebijakan yang melindungi dan meningkatkan ketersediaan masker medis untuk petugas kesehatan," tulis pihak Universitas Yale, seperti yang dikutip dari WebMD.

Gunakan Masker Kain Saat Kamu Keluar Rumah

Sebelumnya, Presiden Donald J. Trump dan penasihatnya membahas masker sebagai cara untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Trump akhirnya meminta orang Amerika untuk mengenakan masker saat berada di tempat umum.

Presiden Amerika tesebut juga mengatakan, warga tetap bisa terus memakai penutup seperti syal atau bandana.

"Sebuah rekomendasi keluar, tetapi saya akan mengatakan ini. Mereka (orang Amerika) dapat memutuskan sendiri," ujar ketua Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Rochelle Walensky, MD, MPH pada WebMD.

"Masker itu akan menjadi tambahan. Jika Anda akan melakukan kegiatan penting, maka pakailah masker," kata Walensky.

"Saya juga ingin mengingatkan semua orang, mengenakan masker adalah tindakan altruisme. Anda tidak melindungi diri sendiri dengan mengenakan masker tapi Anda melindungi orang lain dari sesuatu yang Anda kirimkan kepada mereka, tanpa gejala dan tanpa sadar," tambahnya.

Para pejabat kesehatan telah menunda membuat rekomendasi resmi mengenai penggunaan masker di depan umum. Hal itu dilakukan karena takut akan memusnahkan persediaan masker sekali pakai yang diperlukan petugas kesehatan.

Oleh karena itu, tim Yale merekomendasikan bahwa kebijakan yang diadopsi secara nasional perlu menekankan penggunaan masker kain.

"Saya akan mendesak orang-orang ketika mereka mengenakan masker jenis yang dibuat di rumah, mungkin saputangan atau bandana, yang tidak akan mengurangi dari APD di rumah sakit," ujar Walensky.

BACA SELANJUTNYA

Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!