Jum'at, 03 Mei 2024
Ririn Indriani : Rabu, 11 Maret 2020 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

1. Hipertensi
Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Neurology berhasil mengungkap bahwa peningkatan tekanan darah (hipertensi) ketika memasuki usia 30-40 tahun diikuti oleh penurunan kesehatan otak.

Para ilmuwan menemukan fakta hipertensi yang terjadi di usia 30-40 tahun dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah di otak ketika menginjak usia 70 tahun nanti sehingga dapat memperkecil volume otak.

Ilustrasi cek tekanan darah. (pixabay/rawpixel)

"Penelitian ini memungkinkan kami untuk mengungkap hubungan antara tekanan darah dan kesehatan otak. Dalam penelitian ini kami menemukan fakta bahwa hipertensi dapat memiliki efek pada kesehatan otak untuk empat dekade mendatang," terang Profesor Jonathan Schott dari University Collage London, seperti yang dikutip dari The Independent.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ahli fisiologi dari Universitas Nasional Irlandia, Dr Karen Doyle.

Menurutnya, meningkatnya tekanan darah penderita hipertensi di usia paruh baya berpotensi menyebabkan lesi otak dan mengecilnya volume otak di kemudian hari.

Meski ilmuwan tidak menemukan hubungan antara hipertensi dengan penyakit Alzheimer, namun meminimalisir penyebab hipertensi terdengar masuk akal untuk melindungi fungsi otak di kemudian hari.

BACA SELANJUTNYA

Banyak Penderita Penyakit Alzheimer dan Demensia Kekurangan Vitamin D