Jum'at, 19 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 07 Februari 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Di tengah ramainya kasus virus corona, permintaan masker N95 dan masker bedah pun semakin meningkat. Bahkan beberapa tempat mulai kehabisan stok masker N95 yang termasuk masker langka.

Tak hanya itu, permintaan masker N95 yang melambung diikuti harga masker yang meningkat beberapa kali lipat.

Tetapi, Anda mungkin belum paham perbedaan masker N95 dan masker bedah. Dokter Reisa Broto Asmoro pun sempat membahas perbedaan dua masker ini dalam channel Youtube-nya.

Bahkan, Reisa Broto juga membahas jenis masker yang paling tepat untuk mencegah penularan virus corona Wuhan.

1. Masker bedah

Umumnya, masker bedah berbentuk tipis dan berwarna hijau atau biru. Biasanya orang menyebut masker bedah sebagai masker ojol. Karena, banyak orang menggunakannya untuk menghindari paparan polusi atau debu, terutama saat berkendara.

Menurut dr Reisa Broto, masker ini selalu digunakan tenaga medis ketika sedang menangani pasien. Masker bedah ini berfungsi untuk mencegah tetesan cairan tubuh, seperti keringat, ingus, air liur dan dahak.

Tujuannya, cairan dalam tubuh itu tidak menyebar ke tempat lain yang sudah steril. Selain itu, tujuan penggunaan masker bedah ini menjaga daerah operasi tetap steril.

Masker bedah. (Shutterstock)

Kekurangannya

Menurut dr Reisa Broto, masker bedah tidak bisa melindungi diri dari kuman atau virus yang terhirup. Selain itu, masker jenis ini hanya bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.

Anda harus membuang masker ini harus dibuang kalau sudah lembab dan basah. Karena itu, Reisa Broto tidak menyarankan penggunaan masker bedah untuk menghindari penularan virus corona.

2. Masker N95

Berbeda dengan masker bedah, masker N95 bisa menyaring 95 persen partikel udara yang berukuran kecil dan besar. Menurut dr Reisa Broto, masker N95 ini bisa digunakan untuk melindungi diri dari bahan beracun, saat bersih-bersih atau mengecat rumah.

Masker N95 [shutterstock]

Kelebihannya

Masker N95 bisa melindungi diri penggunanya dari partikel kecil di udara yang mungkin mengandung kuman atau virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan.

Dokter Reisa Broto mengatakan masker ini bisa digunakan berulang, tidak seperti masker bedah. Setidaknya masker N95 bisa digunakan sebanyak 5 kali.

Meskipun masker ini tidak menjamin 100 persen terhindar dari penyakit, tapi masker ini bisa memberikan tambahan perlindungan akan risiko penularan penyakit.

BACA SELANJUTNYA

Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!