Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Awal tahun 2020, bencana banjir melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya setelah hujan selama 2 hari. Masyarakat tentu perlu mewaspadai ancaman penyakit kulit akibat banjir.
Air kotor saat banjir tentu bisa menyebarkan penyakit menular, seperti diare, demam berdarah hingga infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, banjir juga dapat menyebabkan masalah kesehatan kulit. Hal ini seharusnya perlu diwaspadai masyarakat agar selalu menggunakan pakaian tertutup selama banjir.
Melansir medicalxpress.com, bencana banjir dapat meningkatkan risiko infeksi kulit pada orang yang terdampak. Dokter Justin Bandino, asisten profesor dermatologi di Pusat Medis Militer San Antonio di Texas pun mengungkapkan orang-orang yang terdampak banjir berisiko mengalami berbagai masalah kulit.
Baca Juga
Adapun sejumlah masalah kulit ini termasuk infeksi luka, dermatitis kontak dan penyakit kulit lainnya. Setelah banjir besar, infeksi kulit pun mungkin saja terjadi ketika luka pada kulit terkena air banjir yang terkontaminasi limbah, bahan kimia, dan polutan lainnya.
"Dalam kasus saat pasien malnutrisi tidak memiliki akses makanan dan air bersih, luka kecil yang terpapar organisme menular bisa mengakibatkan infeksi yang berpotensi bahaya," jelasnya.
Masalah kulit akibat bencana banjir yang pelu Anda pahami, antara lain:
1. Penyakit menular
Infeksi kulit akibat bakteri dan jamur bisa terjadi ketika bencana banjir. Risiko infeksi ini meningkat dengan cedera traumatis pada kulit dan orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti diabetes dan insufisiensi vena kronis.
2. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak terjadi saat kulit bersentuhan dengan bahan kimia yang menyebabkan reaksi, biasanya berupa kemerahan, bengkak atau gatal. Perlu diketahui, air banjir seringkali mengandung bahan kimia dari industri atau rumah tangga, termasuk pestisida, pemutih dan deterjen.
3. Cedera traumatis
Air banjir yang biasanya keruh karena bercampur dengan tahan dan kotoran membuat seseorang tak bisa melihat jelas ketika berjalan. Kondisi ini meningkatkan risiko cedera traumatis, seperti tergores benda tajam, batu, parit, digigit hewan hingga tersengat listrik.
4. Manifestasi lainnya
Stres psikologis akibat banjir juga dapat menyebabkan penyakit kulit primer psiko-emosional yang buruk. Kondisi ini juga bisa memperburuk penyakit kulit lain yang sudah ada, seperti dermatitis atopik, alopecia areata dan psoriasis.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Dampak Perubahan Iklim: Penyebaran Penyakit Menular Meningkat di Masa Depan
-
Waspada Infeksi Jamur Vagina, Cegah dengan Konsumsi 5 Makanan Ini
-
Mengenal Klamidia, Penyakit Kelamin Serius yang Serang Pria dan Wanita
-
WHO: 4 Penyakit yang Disebabkan Air Banjir, Termasuk Hepatitis A
-
Hindari Pakai Baju Baru yang Belum Dicuci, Bahaya untuk Kulit!
-
Ahli Penyakit Menular AS Rekomendasikan Suplemen yang Ia Konsumsi
-
Selain Pandemi Covid-19, Alaska Juga Harus Memerangi Wabah Sifilis
-
Dilihat dari Satelit, Pakar Duga Wabah Virus Corona Sudah Ada Sejak Agustus
-
Pakai Alkohol untuk Hindari Virus Corona, Tubuh Pria Ini Justru Terbakar!
-
Wabah Virus Corona Diprediksi Menurun saat Musim Panas, Ini Kata Ahli!