Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Selama ini banyak orang mengira berat badan berlebih bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Tetapi, studi baru justru mengungkap bahwa kelebihan berat badan sesungguhnya bisa membantu orang melawan kanker.
Indeks massa tubuh (BMI) besar kaitannya dengan kanker, diabetes, kardiovaskular dan penyakit lainnya. Namun, faktanya bertubuh gemuk juga tidak selalu buruk.
Penelitian yang dilansir dari The Sun menemukan bahwa pasien obesitas merespon lebih baik untuk pengobatan umum kanker paru-paru. Pasien obesitas yang menderita kanker merespons lebih baik terhadap obat atezolizumab daripada penderita kanker yang lebih kurus.
Atezolizumab adalah pengobatan imunoterapi umum untuk kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Menurut dr. Ganessan Kichenadasse, seorang peneliti onkologi medis, temuan ini cukup menarik jika dilanjutkan.
Baca Juga
"Temuan ini sangat menarik dan meningkatkan potensi untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan BMI dengan jenis kanker lain dan obat-obatan anti-kanker lainnya," ujar dr. Ganessan Kichenadasse.
Para peneliti pun telah meriset 1.434 orang dengan 49 persen memiliki berat badan normal, 34 persen kelebihan berat badan, dan 7 persen mengalami obesitas. Hasilnya, pasien yang memiliki BMI tinggi secara signifikan lebih baik dalam melawan kanker.
"Sementara ini penelitian kami hanya melihat pada awal dan selama pengobatan. Kami masih memerlukan studi peran perlindungan potensial dari BMI tinggi dalam perawatan kanker lainnya," jelasnya.
Meskipun penelitian ini menemukan orang gemuk lebih baik melawan kanker daripada orang kurus, ini bukan berarti jadi angin segar bagi mereka yang mengalami obesitas.
Pasalnya, WHO telah memperkirakan sedikitnya 2,8 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat kelebihan berat badan atau obesitas.
Karena itulah, penelitian mengenai hubungan BMI tinggi dan pengobatan kanker masih perlu diamati lebih lanjut.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Anak Obesitas Harus Suntik Vaksin Covid-19, ini Kata Dokter Anak!
-
Efektivitas Vaksin Pfizer Menurun pada Orang Gemuk, Ini Penyebabnya!
-
Peneliti Kembangkan Virus sebagai Perawatan Lawan Kanker dan Penyakit Lain
-
Kakek dan Nenek Mungkin Pengaruhi Obesitas Anak, Ini Alasannya
-
Menurut Penelitian, Curcumin dalam Kunyit Bisa Membantu Melawan Kanker
-
Benarkah Buah dan Sayur Bisa Melawan Kanker?
-
Di-bully Gendut, Miss Korea 2018 Soo Min Kim Curhat Sampai Menangis
-
Demi Lolos dari Kanker, Suhartini Ungkap Lakukan Hal Usil saat Pengobatan
-
BB Turun Tak Selamanya Bikin Bahagia, Kisah Wanita Ini Buktinya
-
Lima Olahraga ini Paling Pas Buat Kamu yang Merasa Obesitas