Jum'at, 03 Mei 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Kamis, 08 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Idul Adha sangat identik dengan daging. Umumnya daging ini akan diolah menjadi satai, rendang atau makanan khas daerah lainnya.

Sebelum memasaknya, tentu kita harus tahu dahulu bagaimana cara mengolahnya.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menganjurkan untuk tidak mencuci daging mentah sebelum memasaknya karena dapat menyebarkan bakteri ke permukaan, peralatan dan makanan lain di sekitar daging.

Kontaminasi silang ini dapat berpotensi penyakit bawaan, kata Daniel Green, direktur mikrobiologi klinis di New York-Presbyterian / Columbia University Medical Center.

Menurutnya, daging sapi dapat mengandung bakteri E. coli. Dan ketika tetesan dari daging jatuh ke permukaan benda, akan menciptakan tempat untuk berkembang biak yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan.

Ilustrasi daging sapi. (pixabay)

Gejalanya meliputi sakit perut, demam, dan muntah dan bisa memakan waktu 24 hingga 48 jam untuk inkubasi, tambahnya.

Bahkan, sebenarnya mencuci daging itu tidak membantu menghilangkan bakterinya. Sebab bakteri di permukaan daging tersusun rapat.

“Mencuci juga bukan cara yang sangat efisien untuk menghilangkan bakteri dari daging. Banyak bakteri dapat melekat erat pada daging, jadi bahkan jika Anda mencucinya, Anda tidak secara efektif menghilangkannya,” kata Green, melasnir VICE.

Namun, melansir Extension.wsu.edu, ketika Anda memasak seluruh daging dalam suhu di atas 71 derajat celcius dapat menghancurkan bakteri penyebab penyakit.

Hal ini juga berlaku untuk merendam daging. Baik daging merah, daging unggas maupun daging babi.

BACA SELANJUTNYA

Idul Adha Akan Tiba, Ini Batas Maksimal Simpan Daging Kurban di Kulkas!