Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang dokter baru-baru ini membagikan foto kondisi jantung penuh dengan kista dari larva cacing pita babi. Postingan itu pun menyedot perhatian netizen.
Dokter Gia Pratama melalui akun Twitter-nya memperlihatkan gambar jantung penuh dengan benjolan putih kecil yang disebut kista.
Berdasarkan keterangannya, penyakit ini terjadi karena seseorang mengonsumsi daging babi yang kurang matang.
Biasanya penderita juga akan merasakan detak jantung tidak beraturan dan terkadang tidak menimbulkan gejala apapun.
Baca Juga
-
Alami Gangguan Tidur? Trik Ini Bantu Anda Terlelap dalam 60 Detik
-
Konsumsi Biji Semangka Baik untuk Kesehatan Ginjal, Kok Bisa?
-
Malam Gerhana Matahari Total, Ini Dampaknya pada Mata Jika Lihat Langsung!
-
Wow! Memelihara Kucing Ternyata Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
-
Benarkah Asupan Garam yang Tinggi Picu Perut Kembung?
"Ini jantung yang dipenuhi kista (Cysticercosis) dari stadium larvanya cacing pita Babi.
Penyakit ini disebabkan oleh memakan daging babi yg kurang matang.
Gejala yg kadang muncul adalah irama jantung yg tidak beraturan. Kadang tidak bergejala sam asekali sampai kondisinya memberat," tulis dr. Gia Pratama.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dilansir dari spoonuniversity.com, konsumsi daging babi kurang matang juga bisa membuat Anda terinfeksi Trichinella Spiralis, yakni infeksi yang disebabkan oleh cacing trichinella.
Cacing kecil ini biasanya dapat terjadi pada hewan karnivora atau hewan omnivora. Infeksi trichinellosis ini biasanya menyebabkan persendian bengkak, konjungtivitas dan kondisi yang lebih parah.
Gejala awalnya, orang akan merasakan mual, diare, muntah, kelelahan dan demam. Tingkat keparahan gejala pada setiap orang setelah makan daging babi setengah matang juga tergantung pada jumlah cacing yang menular.
Melansir dari medicinenet.com, sekitar 90-95 persen infeksi trikinosis hanya memberikan gejala ringan dan hampir tidak menimbulkan komplikasi.
Tetapi, orang dalam kondisi tertentu bisa mengalami gejala lebih serius atau komplikasi penyakit, seperti otot jantung, peradangan, masalah paru-paru, batuk dan sesak napas.
Beberapa orang mungkin juga akan mengalami masalah pada sistem saraf pusat (SSP) seperti kebingungan, igauan, ataksia, kejang, vertigo dan perubahan pendengaran.
Biasanya orang dengan komplikasi tersebut akan pulih dalam waktu 6 bulan. Tapi, pasien dengan komplikasi yang lebih serius mungkin akan mengalaminya selama bertahun-tahun.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
-
Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
-
Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Selamatkan Nyawa, Lakukan Bantuan Hidup Dasar Ini pada Korban Henti Jantung
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Prioritaskan Empati, dr. Helena Bagikan Pengalaman Tangani Kasus Sensitif Saat Konsultasi Lewat Chat
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Ahli Kembali Transplantasi Jantung Babi Pada 2 Pasien Mati Otak