Selasa, 30 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Kamis, 30 Mei 2019 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pernah kah Anda  bertemu dengan seseorang yang sangat mudah percaya orang lain dan bisa mencintai semua orang tanpa syarat?

Inilah yang terjadi pada seseorang dengan sindrom Williams. Sebuah kelainan genetik yang menghapus hambatan sosial yang membuat pengidap menjadi sangat ramah dan mudah percaya terhadap orang lain, baik dikenal maupun tidak.

Berdasarkan NIH AS, Sindrom Williams merupakan gangguan perkembangan yang menyerang banyak bagian tubuh.

Kondisi ini ditandai dengan kecacatan intelektual ringan, sedang atau masalah belajar, karakteristik kepribadian yang unik, fitur wajah yang berbeda, dan masalah jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Anak kecil dengan sindrom Williams memiliki fitur wajah yang khas seperti dahi lebar, hidung pendek dengan ujung lebar, pipi penuh, dan mulut lebar dengan bibir penuh.

Nathan, pengidap sindrom Williams (Instagram/Williamssyndrome)

Tidak sedikit juga pengidap sindrom Williams ini memiliki masalah gigi seperti gigi kecil, gigi renggang, tidak teratur atau ompong.

Meski begitu, melansir The Health Journals, sindrom Williams ini sangat langka. Hanya memengaruhi sekitar 1 dari 10 ribu orang.

Ada banyak gejala dari sindrom ini. Namun yang paling jelas adalah karakter mereka yang selalu ramah, menarik dan sangat tertarik pada orang lain.

Pengidap sindrom ini mencintai, memercayai hingga memperlakukan semua orang dengan sangat baik.

Tapi, di sisi lain umumnya mereka juga mempunyai masalah dengan kecemasan atau fobia yang disebut dengan attention deficit disorder (ADD).

Seringnya pengidap juga mempunyai penyakit kardiovaskular supravalvular aortic stenosis (SVAS). Ini adalah penyempitan pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Jika tidak ditangani dengan benar dan tepat, penyempitan aorta dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan gagal jantung.

BACA SELANJUTNYA

Waspada, Keseringan Kerja Lembur Bisa Picu Risiko Penyakit Kardiovaskular