Rabu, 17 April 2024
Vika Widiastuti : Senin, 25 Maret 2019 | 12:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Apakah Anda suka ngemil? Hal ini sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, perlu memperhatikan dan memilih makanan yang tergolong sehat.

Sebab, menurut pakar, kebiasaan ngemil tidak sehat bisa berujung pada masalah kesehatan sindrom metabolik.

dr. Sandi Perutama Gabi, Medical Expert Combhipar, mengatakan masyarakat Indonesia diketahui senang ngemil. Namun hanya dua persen camilan yang dikonsumsi orang Indonesia masuk dalam kategori sehat.

"Mayoritas lebih memilih keripik, biskuit, dan roti," kata dr Sandi dalam acara Combi Run Academy 2019 di Bogor, baru-baru ini diberitakan Suara.com.

Padahal, kebiasaan ngemil tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan menjadi faktor penyebab masalah kesehatan sindrom metabolik.

Sindrom metabolik sendiri memiliki arti sebagai kumpulan faktor risiko kesehatan yang bila tidak segera ditangani, bisa berakibat fatal seperti masalah jantung dan ginjal.

Di Indonesia, masalah sindrom metabolik tidak hanya menjangkiti mereka yang diwarisi gen dan orang yang sudah tua saja, tetapi juga anak muda.

"Sindrom metabolik bisa muncul bahkan di usia 20 tahunan. Prevalensi sudah mencapai 24 persen (usia 20 tahun). Lalu generasi usia 50an sekitar 30 persen dan usia 60 mencapai 40 persen," tambahnya.

Ilustrasi ngemil di malam hari. (Shutterstock)

Data semakin diperparah lewat data Riskesdas 2018 di mana dikatakan bahwa 95 persen orang Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.

"Masyarakat Indonesia juga malas bergerak. Nomor satu paling malas jalan kaki di seluruh dunia. Rata-rata langkah orang Indonesia perhari hanya 3.513 semetara yg disarankan adalah 10 ribu langkah," tambahnya lagi.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Menurut dr. Sandi, hal paling mudah untuk mencegah sindrom metabolik adalah dengan mengubal gaya hidup ke arah yang lebih sehat dan rajin beraktivitas fisik 30 menit dalam sehari.

"Dengan menginvestasikan waktu 30 latihan fisik, dapat mengurangi 17 persen risiko masalah sindrom metabolik," tutupnya. (Suara.com/Risna Halidi)

BACA SELANJUTNYA

Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi